Minggu, 09 Agustus 2015

Cara Jitu Meraih Gadget Ideal

Bagi secara belum memiliki Blackberry, siapa yang tidak terpukau ketika melihat seseorang sedang asyik mengetik pesan di Blackberry Messenger (BBM) ataupun berkicau di Twitter tanpa harus duduk di depan komputer / pergi ke warung computer digital (warnet)?

Blackberry hanyalah salah satu dari rupa gadget (Menurut Cambridge Advanced Learner' s Dictionary, gadget berisi a small device or machine with a particular purpose) yang berseliweran dan mudah dijumpai. Bermacam-macam macam gadget secara tipe, model, fitur dan fasilitas dengan masing-masing memiliki penguasaan dapat ditemui secara gampang di pasar.

beligajet.com tidak hanya dimonopoli oleh orang mantap saja. Siswa sekolah dasar kini sudah mulai asyik berjenaka dengan gadget dalam tangannya. Tidak cuma smartphone yang mereka miliki, jika menunjuk pada definisi gadget menurut Cambridge dalam atas, mereka pun terlihat asyik permainan games dengan urusan sebagai hiburan & alat bermain-main.

Kekuatan dari gadget ialah inovasi yang terus dilakukan. Hampir di setiap hari dapat ditemukan gadget-gadget versi teranyar dengan keunggulan dengan lebih tinggi disamakan dengan gadget dengan muncul sebelumnya. Bahwa sudah demikian, terselip keinginan dari seseorang, baik yang sudah memiliki edisi sebelumnya atau yang belum memiliki, memiliki gadget tersebut.

Itulah manusia. Senantiasa timbul keperluan dan tidak ada mencicip puas. Jika sudah biasa memiliki sesuatu yang diimpikan, maka mau timbul keinginan memperoleh sesuatu hal secara lebih lagi. Lazim. Lalu, bagaimana jika keinginan dan mereguk tidak puas tampil untuk memiliki satu buah gadget?

Sebetulnya, siap banyak cara yang bisa dilakukan jika ingin mendapat gadget idaman. Beberapa tips yang direkomendasikan serta tidak direkomendasikan mampu dilakukan supaya gadget tersebut bisa di genggaman.



Menabung

Bagi mereka yang pengen memiliki gadget akan tetapi belum memiliki kiriman yang cukup, menahan adalah salah satu alternatif. Saya pribadi pernah memiliki pengalaman itu. Saat itu, aku ingin membeli 1 buah handphone yang pikir saya harganya semua mahal. Ada tawaran untuk kredit handphone, namun saya bukan tertarik mengambilnya olehkarena itu khawatir tidak dapat membayar angsuran bulanan. Maklum, masih anak kuliah.

Dengan bermodalkan uang saku serta hasil kerja kecil-kecilan, saya menyisihkan duit untuk membeli handphone yang ingin hamba miliki. Beberapa kamar kemudian, saya beroperasi membelinya. Namanya pula manusia dan teknologi terus berkembang, kala saya membeli handphone tersebut, beberapa perian kemudian muncul produksi lain yang pengen saya miliki. Agaknya hal ini pun Anda alami?

Mengambil orang tua

Cara terkait mungkin hanya ditujukan bagi mereka yang memiliki orang tua yang berkecukupan finansial. Patokan harga adalah substansi hal yang nisbi, oleh sebab itu beberapa kalangan hendak menilai ketika memunculkan uang misalnya Rp 2. 000. 000 (dua juta rupiah) untuk membeli satu buah gadget akan dipersepsi sebagai harga secara sangat murah ataupun bisa juga dinilai mahal.

Jika hendak meminta orang tua membelikan sebuah gadget, nilailah dulu kemampuan finansial orang tua. Ada penuh anak yang tinggal meminta sekian juta untuk membeli Blackberry ke orang tua dan langsung diberi. Wajar karena kemampuan finansial keluarga tersebut super kuat. Namun jika sebaliknya, akan lebih bijaksana jika berpikir dan menimbang-nimbang terlebih dahulu. Menabung mungkin menjadi jalan secara tepat, meskipun demi waktu yang periode.

Ada seorang sahabat yang "menantang" orang2 tuanya, yaitu beserta cara jika dia berprestasi maka dia bisa mendapatkan kira-kira yang dia inginkan. Setelah terjadi kesepakatan, teman tersebut betul-betul belajar hingga mencapai prestasi yang luhur. Hasilnya, dia mendapatkan gadget idamannya. Tersedia sisi positifnya pun.

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar