Rekor khalayak tertua yang terekam di Guinness Book of Record hendak
segera pecah berserakan. Setelah kematian Mary Josephine Ray, warga
Amerika Serikat uzur 114 tahun pada awal Maret dan lalu, sementara ini
gatra sebutan manusia teruzur dipegang Mariam Amash, warga Israel
berumur 122 tahun. Sebentar sedang, mata dunia dengan terbelalak. Untuk
kolam pertama, orang Nusantara bakal memecahkan rekor manusia tertua di
dunia!
Pemecah rekor itu adalah Maidiyanto Rahmat, lelaki usul
Kalimantan Selatan. Gak tanggung-tanggung, usianya sebelah dua ribu
tahun. Pada 24 Mei nanti dia semua berumur 1920 tahun, terhitung dari 24
Mei 90, tatkala dia menjalani debut kehidupannya di muka globe ini.
Anda kiranya berpikir saya ialah orang gila dengan gemar membual
jadi perlu digotong memaksakan ke Rumah Nyeri Jiwa. Atau, takut-takut
Anda menuduh hamba membikin keterangan tiruan, sehingga layak digebuki
di ruang perbahasan, setelah Lie Detector tak sanggup mengarifi
kebohongan saya.
Bukan. Sekali lagi bukan. Saya tidak mendidih apalagi memberikan tanda palsu.
Saya menyuntikkan fakta orang tertua di dunia
apa adanya. Hamba menuliskan tanggal lahirnya sebagaimana dia seorang
diri menuliskannya. Satu-satunya yang aku ubah adalah cara dia
merekatkan bulan kelahirannya. Dia menulis “mei”, dan aku memperbaikinya
jadi “Mei”. Ya, paham saja, mungkin sesat akal tentang masa-masa
prasejarah belum ludes dari kepalanya. Sebagaimana kalian tahu, pada
zaman itu manusia belum terlalu memperhatikan kaidah sebagai salah satu
sel penting peradaban. Oleh sebab itu, kalau dia tidak memakai huruf
kapital ketika menulis karakter pertama suatu kamar, maklumi saja.
Mungkin dia berpikir, lamun ada huruf kapitalis, semestinya harus
terdapat juga huruf sosialis. Weleh-weleh…
Biarpun
rumit membedakan huruf raksasa dan kecil, atau huruf kapitalis serta
sosialis, tapi kita patut berbangga berkesinambungan kepada tokoh kalian
ini. Bayangkan, bangunan-bangunan adiluhung semacam Candi Borobudur dan
Prambanan saja baru dibangun pada tahun 750 hingga 850 Masehi. Lha dia,
Maidiyanto Rahmat ini, berkurun-kurun sebelumnya sudah eksis. Walau tak
setenar Patih Gajah Mada atau Raja Brawijaya, nama Maidiyanto padan
dimasukkan ke bacaan-bacaan sejarah sebagai peletak dasar peradaban
nusantara.
Kita juga ranggi berbangga kepadanya menimbang angka harapan
kehidupan penduduk Indonesia hitung panjang lebih pendek daripada angka
harapan ribut penduduk negara-negara terbang. Kalau dipukul latar, pada
usia 70 tahun kita telah klepek-klepek alias game over. Namun Maidiyanto
membuat kita optimis menatap masa depan. Paling tidak, member dapat
berharap usia kita bisa separoh, seperempat, atau seperdelapan usia dia.
Misal usia kita dapat seperdelapan usia dia saja, kita dapat
berleha-leha di jagad ini hingga umur 240-an tahun. Bagaimana pun
menggiurkannya….
Lebih atas itu, kita juga bisa mempelajari trik awet muda akan
Maidiyanto. Coba kata hati, mana ada khalayak di atas 80 tahun yang
kulitnya tidak keriput? Kalaupun ada, dia pasti memanfaatkan operasi
plastik-karena operasi intelijen benar gagal membasmi kernyut di wajah.
Serta Maidiyanto tak pernah terlibat operasi plastik, apalagi operasi
detektif. Raut mukanya masih nampak seperti ABG. Saya pastikan juga, dia
tak tahu memakai susuk sanggul dan sejenisnya yang oleh para dukun
disebut-sebut bisa membuahkan awet muda, padahal sebenarnya sudah uzur.
Karena terlihat sedang imut, manusia pelik ini sekarang masuk
kuliah. Dia mencatat dan diterima dalam IPDN-sebuah kampus dengan
terkenal dengan kebiadabannya. Barangkali Maidiyanto mau membandingkan
bagaimana peradaban manusia saat Maidiyanto lahir dan ketika dunia kian
modern. Sekedar diketahui, ketika Maidiyanto lahir dalam tahun 90
Kristen, manusia sudah start menyadari pentingnya silsilah peradaban.
Kala ini muncul sejarawan Yahudi yang brilian berpanggilan Flavius
Josephus. Dialah yang menulis ilmu sejarah Yesus: dari nasib hingga
proses penyaliban Yesus di tangan Pontius Platius.
referensi:
http://mautau.co/2014/04/17/masih-hidup-inilah-10-manusia-tertua-di-dunia-saat-ini/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar