Cipto Mangunkusumo terlahir dari pasangan priyayi rendahan Jawa, merupakan Mangunkusumo dan seorang ibu yang yaitu keturunan tuan tanah di Jepara. Ayah Mangunkusumo bekerja sebagai guru bahasa Melayu di sebuah SD di Ambarawa kemudian menjadi kepala sekolah di salah satu Sd di Semarang yang kemudian menjadi asisten administrasi di Dewan Anggota Semarang.
Sebuah biografi lengkap menyebutkan, walau keluarga Mangunkusumo bukan berasal dari priyayi kelas tinggi, melainkan Cipto selaku buah hati pertama dan kelima adiknya adalah Gunawan, Budiarjo, dan Syamsul Maarif sukses disekolahkan di STOVIA, bahkan satu adiknya lagi adalah Darmawan sukses menempuh beasiswa Belanda untuk belajar ilmu kimia industri di Universitas Delft, Belanda. Dan satu lagi adiknya yang paling bungsu, Sujitno berhasil menjadi mahasiswa STIHJakarta.
Berdasarkan sebuah biografi komplit, Cipto Lahir di Ambarawa, pada tahun 1886, lulus dan mendapat gelar dokter dari STOVIA untuk kemudian bertugas menjadi dokter Pemerintah di kabupaten Demak. Selama masa bekerjanya sebagai dokter, dr. Cipto diketahui sebagai dokter yang hebat, bahkan salah satu penghargaan terkenal yang diperoleh semasa masa jabatannya yaitu bintang penghargaan dari pemerintah Belanda sebab sukses membasmi wabah pes di Malang.
Bersama dengan 2 temannya, pada 25 Desember 1912, dr. Cipto, Douwes Dekker dan Soewardi (Ki Hajar Dewantara) membentuk sebuah partai nasionalis pertama yang berani mengkritisi pemerintahan Belanda pada masa itu, ialah Indische Partij. Karena dianggap berbahaya, ketiganya dibuang ke Belanda.
Pada tahun 1920 dr.Cipto dipaksa meninggalkan tempat praktiknya sebagai dokter Solo ke Bandung untuk menjadi tahanan kota. Di Bandung, jiwa politiknya tak tergoyahkan, beliau justru kian aktif bertukar pikiran dengan tokoh-tokoh nasionalis Bandung sebelum kesudahannya pada 1927 beliau dibuang lagi ke Banda Neira selama 13 tahun, untuk kemudian dipindahkan lagi ke Ujungpandang dan dilanjutkan ke Sukabumi. biografipedia pelaksanaan pembuangan yang semacam itu lama inilah walhasil beliau sakit-sakitan dan dipindahkan kembali ke Jakarta. Wafat pada tanggal 8 Maret 194 dan jenazahnya dimakamkan di Ambarawa, Jawa Tengah.
Kini biografi lengkap beliau banyak ditulis ulang sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dan namanya diciptakan nama salah satu Rumah sakit Awam Sentra yang terletak di Jakarta, merupakan Rumah Sakit Lazim dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM.
referensi:
https://www.biografipedia.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Biografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar