Senin, 25 November 2019

Mengetahui Danudirja Setiabudi, Tak Cuma Multituli.

Douwes Dekker lahir pada tanggal 8 Oktober 1879 di Pasuruan Jawa Timur sebagaimana yang beliau tulis di biografi lengkap dikala mendaftar di Universitas Zurich. Ayahnya merupakan seorang agen bank Nederlandsch Indisch Escomptobank, Auguste henri Edoeard Douwes Dekker dan ibunya bernama Louisa neumann, putri dari pasangan Jerman-Jawa. Douwes Dekker banyak diketahui karena pengorbanan-perjuangannya membela rakyat pribumi pada saat penjajahan Belanda.

Kecuali diketahui sebagai Multituli yang banyak ditulis di biografi-biografi komplit Douwes Dekker, beliau pertama menjajakan kaki di dunia pengajaran yaitu ketika mencari ilmu di Sekolah Dasar di Pasuruan. Kemudian melanjutkan di HBS Surabaya sebelum walhasil pindah ke sekolah elit Gymnasium Koning Willem III School di Batavia. Ketika lulus Douwes Dekker muda berprofesi di ladang kopi daerah para pribumi berprofesi. Disanalah dia mulai melihat tindakan semena-mena yang didapatkan para pribumi oleh para penjajah belanda. Karena tindakan semena-mena tersebut Douwes dekker banyak berselisih dengan manajernya sendiri sampai walhasil beliau dipecat dan menjadi pengangguran.
image

Selama menjadi pengangguran dan ditinggal ibunya meninggal dunia, Douwes Dekker yang frustrasi kemudian meninggalkan Hindia Belanda dan menjadi tentara berperang di Afrika Selatan. Disana beliau sempat menjadi tahanan dan berjumpa dengan sastrawan India dan menginspirasi beliau untuk mulai menulis. Pada tahun 1902 Douwes Dekker kembali ke Indonesia dan mendaftar sebagai jurnalis di koran De Locomotief sebab jatuh cintanya pada dunia sastra. Dikala menjadi jurnalislah beliau mulai mengangkat kasus-kasus kelaparan di Indramayu dan secara terangan-terangan mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial.

Saat menjadi jurnalis di Bataviaasch Nieuwsblad artikel Douwes Dekker yang berjudul “bagaimana Caranya Belanda bisa Kehilangan Koloni-koloninya”. Sampai pada tahun 1912 Douwes dekker beserta 2 sahabatnya mendirikan partai politik nasionalis Indische Partij yang banyak aktif dalam mengkritisi pemerintah Belanda. Sebab Indische Partij ini Tiga Serangkai diasingkan. Douwes Dekker yang pada ketika itu diasingkan ke Eropa, mengambil peluang dengan melanjutkan kuliah doktor di Universitas Zurich, di Swiss mengambil bidang ekonomi. Kembali ke Indonesia Douwes Dekker aktif kembali di Jurnalistik. Semakin banyak tuduhan perihal artikel Douwes Dekker akhirnya beliau pensiun dan mendirikan sekolah Ksatrian Instituut di Bandung.

biografi pedia masih banyak lagi kisah perjuangan orang asing ini dalam membela pribumi, sehingga kisahnya banyak ditulis di biografi lengkap sebagai Danudirdja Setiabudi, yakni sebuah nama yang dikasih oleh Soekarno dalam salah satu rangka penyamarannya menjadi pembela nasional. Hingga alhasil pada 28 Agustus 1950 Danudirja Setiabudi wafat dan dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung.


referensi:
https://www.biografipedia.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Biografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar