Minggu, 13 September 2015

Tips dan Langkah-Langkah Menulis Cerita Misteri

1. Kembangkan karakter tokohmu; dia bisa jadi terdaya, sabar, atau dia bisa juga jadi pembunuh atau was-was dalam ceritamu.

Menyambut pertanyaan-pertanyaan di pangkal ini mungkin tak penting, tetapi itu bisa membantumu untuk lebih mengenali karaktermu. Pembaca tidak kudu tahu berapa senti tinggi, apa makanan kesukaan, dan buatan jumlah saudara dengan dimiliki tokohmu, tetapi kamu harus mengetahui. Kamu harus benar-benar mengenali tokoh buatanmu untuk membuat si tokoh itu 'lebih hidup'.

-Pikirkan dasar-dasar Cerita Hikmah. Detektif dalam ceritamu ini pria atau wanita? Siapa namanya? Berapa umurnya? Gimana penampilannya (warna serabut, warna mata, serta warna kulit)? Mulai mana asalnya? Pada mana dia kehidupan ketika ceritamu dimulai? Bagaimana dia sebagai bagian dari ceritamu? Apakah dia merupakan penyebab dari masalah-masalah di ceritamu?

-Kembangkan keluarga untuk wajah ceritamu. Orang tua? Darah daging? Anak? Kerabat? Buatlah senormal atau semenarik mungkin, seperti yang kamu mau!

-Bagaimana kehidupan yang detektifmu jalani? Apakah dia sudah terkenal, ataupun dia baru saja start untuk jadi penilik? Apakah mereka (ternyata) pintar (secara tak disangka)? Apa spesies misteri yang itu selesaikan? (pembunuhan, pencurian, kombinasi, atau rupa yang lain? )

-Apa hal-hal yang detektifmu sukai? Apa komentar favoritnya? Apa ragam kesukaannya? Di mana tempat nongkrongnya? Minuman favorit? Buku? Film? Musik? Cemilan? Apa yang dia takuti? Seberapa praktis dirinya? Apakah dia membangun parfum? Kalau beriya-iya, parfum yang sungguh? Menyengat, lembut, atau tak menyenangkan?

-Kembangkan hubungan sosialnya. Apakah dia memiliki penuh teman? Sahabat? Apa pun dia suka anak-anak? Apa dia tenteram membaca?

2. Pikirkan sebuah plot serta sebuah misteri. (ingin tahu cara membuat plot yang bagus dan bagus? Kumpulan di sini! )

-Gunakan 5W 1H: who, what, when, where, why, how? guna memulai plot ceritamu. Misalnya: siapa secara melakukan kejahatan & siapa korbannya? Segala sesuatu jenis kejahatan itu? Kapan itu terjadi (pagi, sore, bersih, atau tengah malam)? Di mana kekeliruan terjadi? Bagaimana si penjahat melakukannya?

3. Buat tokoh musuh. Kembali lihat pertanyaan-pertanyaan yang kamu menjawab untuk membuat tokoh protagonis (sang detektif), dan jawab pertanyaan itu lagi buat membuat musuh si protagonis ini. Pikirkanlah hubungan musuh dgn detektifmu (apakah sampar bebuyutan sejak lelet, atau ternyata si musuh adalah sanak detektifmu sendiri, dsb. ).



4. Pikirkan dalam-dalam tentang teka-teki, tersangka, antagonis, & lainnya.

-Buat daftar tersangka (orang-orang dengan akan dicurigai detektifmu). Buat kepribadian tersebut sesuai dengan kira-kira pertanyaan di prosedur 1. )

-Lakukan hal yang sama untuk membuat daftar penonton dan tokoh unik.

-Pastikan dirimu telah tahu bagaimana misteri ini nantinya hendak terselesaikan!

5. Pikirkan bagaimana detektifmu hidup. Pikirkanlah bagaimana sang detektif pada sudahnya menyelesaikan kasusnya, yang jelas jangan mencapai berbatas mudah tertebak.

6. Mulailah menulis. Mulailah dengan bab prolog yang memperkenalkan tokoh-tokoh dan latar cerita. Lalu baru menyerap ke bagian dalam mana kejahatan terjadi.

7. Buat krisis. Semakin banyak ketegangan dengan kamu buat, dipastikan ceritamu akan oleh karena itu semakin menarik. Jangan buat misterimu terlalu mudah untuk diselesaikan!

8. Baca kitab-kitab misteri untuk memperoleh ide.

9. Dalam ending, ungkaplah apa pun motif kejahatan ini. Ya, motifnya; apa-apa alasan si penjahat melakukan tindak pidana itu. Pastikan endingnya jelas, karena tidak ada yang lebih melorot dibanding meninggalkan cerita misteri membuat pembaca kebingungan!

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar