Minggu, 14 Juni 2015

Teknik Ringan Menghadapi Wawancara Kerja

Mencari kerja, gampang-gampang sulit. Tersedia yang bilang rejeki orang itu beda-beda untuk memperoleh perbuatan yang diidam-idamkan. Pada dasarnya ada beberapa tips untuk kita menahan wawancara kerja, diantaranya berikut:

1. Pastikan bahwa Anda mengajak untuk posisi secara sesuai dengan putar belit.



Banyak orang yang walhasil kalap melamar info lowongan kerja apa saja pokok dapat kerja. Tapi akhirnya berakhir beserta lamaran ditolak. Gak jarang saya memperoleh pelamar fresh graduate untuk posisi manager. Bahkan ada dengan posisi manager terampil. Mereka tidak salah menempatkan cita-cita sejajar langit. Namun meronce mengacuhkan syarat-syarat dengan dicantumkan pada publisitas lowongan kerja. Akibatnya, tentu saja mereka gak mendapat panggilan yang diharapkan. Pada sejumlah perusahaan memang siap yang membuka lowongan untuk fresh graduate sebagai Manager in Trainee. Artinya dengan bersangkutan dilatih menjadi Manager, namun belum menjadi manager. Gaji yang ditawarkan bisa diatas rata-rata fresh graduate lain, & tentu saja ada tuntutan yang berlaku di dalamnya. Bukan berarti mahasiswa yang baru pasti tidak mampu jadi manager, ada hal-hal yang hanya dapat diperoleh melalui pengetahuan. Experience always talking.

2. Pelajari kongsi yang dilamar

Pada hal ini di dalam saat kita mengajak, ada baiknya kita tahu seluk beluk perusahaan dengan kita lamar. Taktik ini berguna asalkan pada saat wawancara kita ditanya seberapa tahu kita akan perusahaan tersebut. Namun juga jangan kita mengaku tahu tapi sebenarnya tidak mengetahui. Jika tidak terbuka, jawab saja tidak tahu agar tidak terjebak dengan pertanyaan berikutnya dari pewawancara. Di sisi lain apabila kita tahu mengenai perusahaan ini sebelum wawancara, oleh karena itu akan menimbulkan kesan tersendiri bagi pewawancara. Tidak ada salahnya saja kita mempelajari perusahaan yang kita lamar, karena dengan demikian kita bisa tetap dengan pilihan kerja yang ditawarkan. Sekarang semua bisa dicari di Mbah Om google; ).

3. Tan- tampak minder ataupun terlalu percaya diri.

Ya! Bagaimana mungkin seseorang akan diterima bila ia sendiri bukan yakin akan kompetensi dirinya. Sebaliknya tasdik diri yang penuh juga akan menimbulkan kesan yang tenang nyaman bagi pewawancara. Perasaan minder secara tidak sadar hendak tampak dari potongan. Bagi pewawancara yang terbiasa berhadapan secara pelamar, ia hendak cukup mampu mengambil kesan tersebut. Signifikansi percaya diri akan diawali dari saat baru pelamar masuk ruangan, cara berjabat tangan dan menatap pacar pewawancara. Perasaan minder juga cenderung menyulut seseorang akan bercakap dengan tidak mulus. Di lain sebelah orang yang terlalu percaya diri cenderung molek seolah-olah si pewawancara tidak tahu apa-apa, atau bahkan takut-takut cenderung memandang rendah pewawancara. Hati-hati, takut-takut malah nantinya kita akan berada dalam bawah supervisi si pewawancara.

4. Hargai diri Anda

Menghargai diri Anda tak sebatas menentukan tip yang Anda harapkan. Akan tetapi juga tampak dari cara Anda berpakaian atau berdandan tatkala wawancara. Tidak butuh menggunakan parfum penuh, karena siapa tahu sekiranya si pewawancara alergi parfum. Acara bisa gatot, alias kubra total. Hal secara biasanya diperhatikan merupakan rapi atau tidak, bersih atau tidak, dan pantas atau tidak. Nilai muslihat ini tentu saja disesuaikan dengan posisi secara kita lamar serta latar belakang perusahaan. Misalnya celana jeans. Pewawancara akan lebih order seorang pelamar berlabuh dengan mengenakan serawal jeans untuk semisal posisi creative, daripada posisi finance. Masih sering ditemui siap pelamar yang karena melamar di status entry level, kemudian datang dengan menggunakan sandal.

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar