Selasa, 19 Mei 2015

Oleh-oleh Sambal yang Lezat dari Kota Surabaya

Masyarakat di Indonesia selalu tidak dipisahkan dari yang namanya sambal dalam penganan makanannya. Sambal tutup dikenal hampir diseluruh pelosok tanah air. Sambal sendiri terbuat dari olahan cabai yang diulek dan dihancurkan hingga halus. Olahan sambal bisa dicampur dgn terasi, bawang, terlintas tomat. Orang secara sedang sakit & tidak memiliki spirit makan dengan menyatukan sambal dalam makanan menu makannya mampu dengan lahap mengabiskan makanan yang dihidangkan. Sambal menjadi penyerta wajib menu sasaran apapun jenisnya entah itu soto, lalapan, mie goreng, nasi goring, rawon, sop, gorengan, bubur, dan masih banyak juga menu-menu kuliner nusantara yang sangat nyaman disantap bersama sambal. Jenis sambal pula beragam seperti sambal terasi, sambal sahang hijau, sambal terong, sambal bacak, sambal bawang, sambal matah, dan masih banyak lagi varian sambal yang benar-benar tenang menggoyang lidah kita.



Beberapa pecan secara lalu saat penulis berkunjung ke Surabaya dalam rangka liburan dan jalan-jalan. Tatkala akan pulang di kota penulis tinggal, ingin rasanya mencari jual sambal bu rudy atau jajan yang tidak sama dari kota-kota dengan pernah penulis singgahi selama ini. Sahabat penulis yang mengulurkan penulis selama tur di Kota Surabaya bernama Dito Hutama pun menyarankan pereka untuk mencari oleh-oleh sambal. Dalam pikiran penulis yang telanjurkan penyuka sambal langsung setuju dengan pokok kawan penulis ini. Kami pun melaju ke Jalan Anjasmoro no. 45 Surabaya. Rupanya kawan pereka ini mengantarkan kesebuah depot yang bercap Bu Rudy. Kala penulis masuk di dalam depot yang berbentuk mini swalayan tersebut penulis memandang berbagai panganan serta jajanan yang semua lezat untuk dijadikan oleh-oleh.

Tapi laksana diawal perbincangan dgn kawan penulis, penulis ingin mencari oleh-oleh yang berbeda atas biasanya yaitu sambal. Penulis langsung mengatasi rak sambal didalam kios Bu Rudy. Di kios Mama Rudy tersedia bervariasi macam sambal akan tetapi menurut pramuniaga disana yang paling menjadi primadona pengunjung merupakan sambal bawang. Pereka membeli sambal bawang sejumlah lima kendi kecil. Sambal secara dijual disana tanpa bahan pengawet & hanya bertahan lima hari. Ada baiknya sambal dimasukkan ke lemari es sehingga bisa kuat. Harga per tukil sambal Bu Rudy dihargai Rp 17. 500. Sangat sedikit dan terjangkau untuk penikmat sambal diantaranya penulis. Walaupun cuma membeli lima kupi saja disini mengurus paket bungkus secara kardus tanpa dipakai biaya. Lumayan pula tidak perlu menenteng dengan tas keresek. Saat sudah berbalik ke Kota Pereka dan mencoba mereguk sambal dengan menu rumahan rasa sambel ini sangat sengit namun juga nikmat. Tertarik untuk merasai sambal ini? Bagi anda yang punya sakit maag gak disarankan untuk merangkus sambal ini.
referensi :
sambaliburudy.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Sambal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar