Sabtu, 18 April 2015

Walaupun Ringan, Bata Ringan Namun Luar biasa Bagus

Permintaan terhadap bata ringan di metropolis terus meningkat. Produksi ini menjadi korban kontraktor atau pengembang perumahan. Ada kesempatan untuk berbisnis produksi bata ringan beserta modal ringan. Setahun bisa balik modal.



Harga bahan konstruksi yang cenderung bertekun tinggi mendorong pengembang yang membangun wisma atau orang yang ingin merenovasi bisa mencari cara mudah-mudahan lebih hemat serta efisien dalam mengacungkan bujet. Sayang, tak banyak penghematan secara bisa dilakukan jika ingin tetap melestarikan kualitas.

Salah satu jalan penghematan yang siap ditempuh adalah

merisik bahan bangunan spesies “baru”. Walau martabat lebih mahal, biasanya bahan bangunan macam baru ini menunjuk-nunjukkan efisiensi lebih tinggi dalam pengerjaan ataupun kebutuhan bahan pokok pendukung. Rangka kapa-kapa baja ringan misalnya, selain lebih lestari ternyata bisa dikerjakan lebih cepat ketimbang rangka kayu.

Selain rangka atap gemuk ringan, http://www.jualbataringanaac.blogspot.com juga menjadi pujaan anyar para pengembang perumahan dan penghobi renovasi rumah. Batu merah berukuran lebih dari batako, berwarna kuat putih atau krem ini semakin banyak diinginkan, baik oleh pengembang maupun orang secara ingin merenovasi / membangun rumah.

Tidak sama dengan batu bata / batako, ukuran bata ringan ini tersendiri lebih besar. Ukuran bata ringan biasanya 60 cm X 20 cm x 10 cm. Beberapa orang menyebut bata ringan sebagai habel. Padahal, Habel sendiri merupakan nama semen ringan buatan PT Habel Indonesia. Spesifikasi bata ringan & beton ringan buatan Habel agak lain. Bahan baku Habel adalah pasir silika, batu kapur, dan aluminium slury. Adapun bata ringan menggunakan benih baku pasir, emas biru, air, dan unsur kimia.

Menurut Syaiful Anam Manajer Pemasaran bata ringan dalam Sidoarjo, bata ringan baru dikenal pada Indonesia dua tahun terakhir. Di negeri tetangga seperti Malaysia, bata ringan ini sudah dikenal sejak tahun 2000.

Meski mutakhir dikenal di Indonesia, Junaidi Hasan, Wali Pemasaran bata ringan di jakarta kira, permintaan bata ringan cukup berkembang. “Kami sampai kewalahan guna memenuhi permintaan, ” ujarnya. Ia mengkritik, setiap hari, permintaan bata ringan mampu mencapai 220 meter kubik (m³). Sedangkan, kapasitas produksi di Pabrik hanya 20 m³ per hari.

Persoalan yang sama juga dialami oleh Syaiful dengan tergolong pemain pertama di bisnis itu. Kini kapasitas produksi perusahaannya baru mencapai 4 m³ per hari. Tapi, permintaan yang datang bisa mencapai berbatas dua kali lipat. “Saya baru memulai bisnis ini sejak enam bulan lalu, ” cerita dia.

Propaganda bata ringan ini biasanya berasal dari kontraktor yang dengan membangun perumahan atau kantor dengan tiga sampai empat geladak. Tak sedikit pengembang rumah susun juga mencari bata ringan. Permintaan dari toko material juga gak sedikit.

Biasanya, orang2 menggunakan bata ringan lantaran konsistensi ukurannya jauh lebih cantik ketimbang bata merah. Mengerti, proses pembuatan bata merah yang masih tradisional membuat ukuran bata tidak sama besar. Beda dengan bata ringan yang pembuatannya sudah menggunakan perabot, termasuk proses cetakannya.

Ukuran bata ringan yang jauh kian besar dari batu merah juga membuat mode pembangunan lebih segera. Pengangkutan bata ringan juga jauh kian mudah lantaran sudah biasa dikemas dalam nominal tertentu. Selain tersebut, bangunan yang menggunakan bata ringan biasanya lebih tahan guncangan. Menurut Syaiful, bata ringan tahan obor empat sampai enam jam, sangat unik dari bata merah dengan mudah terbakar.

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar