Sabtu, 04 April 2015

Pengelolaan Buruh yang Sering Dilakukan Pengusaha

Sebagian besar dari kalian selalu merasa sakit kepala jika sudah dihadapkan pada cara menuntun karyawan. Padahal secara membutuhkan jasa orang upahan ya kita seorang diri. Jika karyawan sulit diatur atau gak bekerja semestinya, berarti ada sesuatu dengan salah pada manajemen perusahaan kita. Taktik yang paling mudah ditemukan adalah tidak adanya sistem pengelolaan karyawan yang memadai.

Dibandingkan dengan bentuk produksi, sistem penjualan atau sistem uang, sistem pengelolaan orang upahan memang dapat dikatakan lebih njlimet. Tersebut dapat dimaklumi mengingat yang diatur merupakan manusianya. Jika kalian telaten, cara membuatnya sebenarnya tidak terlalu sulit. Sebagaimana sempat saya ungkapkan di buku Trik Ketat Pengusaha Cerdas Mengusahakan Usaha & SDM, terdapat 11 asas pengelolaan karyawan secara harus dimiliki sambil seorang pengusaha UKM.

1. Membuat Visi & Misi Usaha

kinerja karyawan adalah orang2 yang asing kira usaha kita. Mereka masuk ke perusahaan kita dengan wujud untuk bekerja, bukan mengetahui sama sekali perincian dan tujuan member mendirikan usaha tersebut. Jika kita bukan memiliki visi & misi yang mampu dibaca dan dimengerti para karyawan kita, maka mereka seharga akan bekerja menuruti perintah kita saja tanpa pernah berwarung bekerja untuk meraih tujuan sebenarnya secara kita inginkan. Suatu usaha tanpa wawasan dan misi perumpamaan seorang sopir dengan membawa kendaraannya tanpa tahu pemberhentian kemudian.

2. Membuat Kerangka Organisasi Usaha



Usaha tidak sama dgn dagang. Dagang dapat kita tangani swasembada, namun bisnis merindukan organisasi bisnis. Supaya teratur, organisasi wirausaha tersebut perlu dibuatkan struktur organisasinya. Kerangka organisasi itu bisa dibuat yang paling sederhana hanya berisi dari 3 manusia sampai struktur sistem perusahaan besar dengan melibatkan ratusan orang2 didalamnya. Struktur persekutuan usaha memperjelas posisi/kedudukan karyawan dan garis komandonya. Tujuannya adalah efektifitas kinerja masing-masing karyawan.

3. Memproduksi Deskripsi Pekerjaan Produsen

Jika posisi produsen sudah ditentukan di struktur organisasi bisnis, maka langkah setelah itu adalah membuat penjelasan pekerjaan karyawan. Pada usaha kecil dan menengah seringkali tingkatan karyawan tidak puguh, mereka mengerjakan segalanya saja yang kalian perintahkan. Dalam jangka pendek, mungkin sesuatu ini menguntungkan member. Namun dalam zaman panjang pada saat perusahaan kita dari besar, akan menyebabkan ketidakprofesionalan kinerja. Oleh karena itu susunlah deskripsi tingkatan karyawan dan buatlah mereka paham jadi mampu menerapkan pada pekerjaannya sehari-hari.

4. Membuat Peraturan Industri

Banyak usaha secara didirikan dan dibesarkan oleh pemiliknya seharga mengikuti arus air mengalir saja. Usaha-usaha seperti ini cenderung sulit berkembang karena usikan manajerial. Untuk itulah kita sebagai pemilik harus tanggap buat mulai mengatur privat perusahaan kita. Tulis saja batasan-batasan segalanya saja yang harus dipatuhi karyawan. Lambat kelamaan tulisan kalian ini akan mendirikan peraturan perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengurus kinerja karyawan & mengarahkan kinerja tersebut untuk mencapai visi dan misi usaha kita.

5. Menciptakan Peraturan Disiplin Karyawan

Karyawan itu khalayak biasa dari bervariasi latar belakang. Di Nusantara, etos kerja serta kedisiplinan menjadi penghambat utama kemajuan. Mayoritas karyawan hanya menunggu gaji bulanan serta seringkali mengabaikan kewajiban. Untuk itulah diperlukan aturan disiplin karyawan. Tujuannya adalah supaya kita tidak habis menggaji mereka serta mereka bisa memanfaatkan waktu kerja yang tersedia untuk menghasilkan karya. Tanpa hukum disiplin ini, kita akan kesulitan menyusun karyawan jika jumlahnya lebih dari 10 orang.

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar