Minggu, 26 April 2015

Memahami Dunia Remaja buat Guru Itu Perlu

Barangkali dunia remaja sudah tidak signifikan lagi bagi beta. Perubahan umur menghasilkan saya mengalami reformasi. Ketertarikan saya mendapatkan sesuatu yang merayu remaja sudah memudar. Saya tidak tengah tertarik dengan sinetron-sinetron remaja, program tv music show, novel remaja dan lain-lain yang dulu relasi saya suka. Hamba sudah tidak lagi hafal nama-nama seniman pendatang baru yang digemari remaja.

Namun sebagai guru SMP aku merasa perlu untuk mengenal http://nibroza.blogspot.com/ lagi. Saya start belajar menghafal sinetron-sinetron remaja dan para aktrisnya. Saya sebagai mengerti bahwa Cherrybelle itu girlsband namun JKT48 itu idol group, meskipun itu sama-sama menari dengan menyanyi bukan meragam sambil menari. Sebab aksi koreografinya kian ditonjolkan daripada musikalitasnya. Bahkan, yang abdi tidak bisa pahami, ada sekelompok muda yang terlibat dialog sengit di dunia maya karena persoalan idol group bukanlah girlsband biasa. Perkataan ini terasa kian penting dari mesti tidaknya mencabut tip BBM.



Saya jadi mengenal bahasa-bahasa ataupun istilah-istilah yang lumayan ngetrend di kurung remaja, yang tak jarang mereka manfaatkan di kelas. Istilah-istilah itu seringkali lubuk (pinggan) tidak seperti parafrasa sebenarnya. “Modus”, “famous”, “Ok fix”, “Woles” dan lain-lain secara perkembangannya sangat cepat seperti perkembangan teknologi informasi. Kata secara sedang ngetrend digunakan tiga bulan yang lalu bisa jadi terbujuk jadul dan ketinggalan jaman bila digunakan sekarang.

Keuntungan mulai memahami perkembangan bumi remaja bagi abdi adalah bisa mengatur jarak psikologis jurang saya dan anak didik saya. Terkadang begitu saya menggunakan madah yang sedang ngetrend di kalangan itu, mereka menjadi kian antusias dan menganjurkan perhatian lebih terhadap saya.

referensi:
http://nibroza.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar