Barangkali dunia remaja sudah tidak signifikan lagi bagi beta. Perubahan
umur menghasilkan saya mengalami reformasi. Ketertarikan saya
mendapatkan sesuatu yang merayu remaja sudah memudar. Saya tidak tengah
tertarik dengan sinetron-sinetron remaja, program tv music show, novel
remaja dan lain-lain yang dulu relasi saya suka. Hamba sudah tidak lagi
hafal nama-nama seniman pendatang baru yang digemari remaja.
Namun sebagai guru SMP aku merasa perlu untuk mengenal http://nibroza.blogspot.com/
lagi. Saya start belajar menghafal sinetron-sinetron remaja dan para
aktrisnya. Saya sebagai mengerti bahwa Cherrybelle itu girlsband namun
JKT48 itu idol group, meskipun itu sama-sama menari dengan menyanyi
bukan meragam sambil menari. Sebab aksi koreografinya kian ditonjolkan
daripada musikalitasnya. Bahkan, yang abdi tidak bisa pahami, ada
sekelompok muda yang terlibat dialog sengit di dunia maya karena
persoalan idol group bukanlah girlsband biasa. Perkataan ini terasa kian
penting dari mesti tidaknya mencabut tip BBM.
Saya
jadi mengenal bahasa-bahasa ataupun istilah-istilah yang lumayan
ngetrend di kurung remaja, yang tak jarang mereka manfaatkan di kelas.
Istilah-istilah itu seringkali lubuk (pinggan) tidak seperti parafrasa
sebenarnya. “Modusâ€, “famousâ€, “Ok fixâ€, “Wolesâ€
dan lain-lain secara perkembangannya sangat cepat seperti perkembangan
teknologi informasi. Kata secara sedang ngetrend digunakan tiga bulan
yang lalu bisa jadi terbujuk jadul dan ketinggalan jaman bila digunakan
sekarang.
Keuntungan mulai memahami perkembangan bumi remaja bagi
abdi adalah bisa mengatur jarak psikologis jurang saya dan anak didik
saya. Terkadang begitu saya menggunakan madah yang sedang ngetrend di
kalangan itu, mereka menjadi kian antusias dan menganjurkan perhatian
lebih terhadap saya.
referensi:
http://nibroza.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar