Selasa, 03 Februari 2015

Pandai Mengonsumsi Obat Herbal

Disekitar kita besar iklan obat herbal berseliweran. Untuk kecut urat, pelangsing, penurun kolesterol sampai untuk tumor dan puru ajal. Semua diberi susulan tanpa efek samping. Benarkah aman guna dikonsumsi?

Suami saya dua tahun belakangan ini rutin memakai habbatussauda, anak-anak pun saya beri pati kurma sebagai food suplement. Kalau sanak saudara batuk, saya juga memilih obat batuk herbal. Namun beberapa orang banyak juga yang meragukan khasiat obat herbal. Pengalaman seorang teman, justru dia merasa tambah nyeri setelah minum obat herbal. Si penjual biasanya mengatakan (mengutip produsen herbal) bahwa itu adalah kesan detoksifikasi (pengeluaran sengat tubuh). Memang tampaknya jadi beti (beda tipis) antara kesan samping dengan imbas detoks.

Oleh karena itu sebelum mengonsumsi grosir herbal, krusial untuk mengetahui pembagian obat herbal. Pendapat Badan Peneliti Obat dan Makanan (BPOM) obat herbal dikelompokkan menjadi 3 jenis.

1. Jamu, obat tradisional dari tumbuhan obat yang makbul. Misal jamu melukut kencur, kunyit asem dan lain-lain. Resep dari nenek moyang tersebut sudah dipakai rugi temurun. Pembuktian kemaslahatan dan keamanannya menurut pengetahuan tradisional dan pengalaman, belum terdapat penelitian ilmiah.

2. Obat Herbal Terstandar (OHT), yaitu dana obat bahan tempat yang telah dibuktikan kerukunan dan khasiatnya secara ilmiah melalui pikiran pre klinik (uji pada hewan). Maka khasiatnya, dosisnya berapa, toksisitasnya dan efek sampingnya sudah terbuka.

3. Fitofarmaka, yakni sediaan obat benda alam yang telah melewati uji preklinis pada hewan serta uji klinis pada manusia. Khasiat serta keamanannya sudah dibuktikan secara ilmiah.

Beserta demikian apakah fitofarmaka menjadi yang menyimpangkan aman? Eiits nanti dulu, kalau secara paling aman itu ya herbal dengan asli yaitu sayuran dan buah-buahan. Amat fresh karena bukan terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia, lebih sewajarnya dan banyak berisi bahan yang diperlukan tubuh. Kita sanggup mengonsumsinya langsung ataupun dibuat jus, sepatutnya untuk jus kelanjutan tidak usah diberi tambahan gula. Tentu saja tetap dikonsumsi interior jumlah proporsional, sebab bila berlebihan pun memiliki efek sebelah. Misal cabe kecil banyak mengandung vitamin C, namun bila terlalu banyak tentu saja bisa mules-mules.
referensi :
thifaonline.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Herbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar