Karya-karya itu yakni karya yang didasarkan pada realita dan fakta dan ditulis kembali memakai bahasa cantik dan penerapan diksi yang benar yang tentunya berbeda dengan bahasa dalam laporan kejadian ataupun surat isu. Karya-karya yang sudah disebutkan di atas merupakan karya yang diklasifikasikan dalam aliran realisme. Perlu dikenal bahwa pengarang realisme diibaratkan seperti juru Potret di mana objek yang diterangkan dapat berupa peristiwa, jangka alam, maupun seseorang. Dengan demikian untuk kapabel membuktikan obyek hal yang demikian maka pengarang tidak melibatkan pikiran ataupun perasaannya ke dalam obyek yang digambarkannya.
Sebetulnya sastra realisme ini timbul di Perancis pada abad 19 diprakarsai oleh Honore De Balzac. Iya yaitu tokoh kesusastraan Prancis dan disebut sebagai Perintis aliran realisme. Pada masa itu prosa yang dibuatnya mempunyai inti yang membuktikan kejadian nyata sehingga karya tersebut tidak hanya mempunyai sifat imajinatif saja, akan tetapi juga penggambaran kejadian riil yang terjadi di masa itu. Aliran ini sering kali kali diaplikasikan untuk mengenal ilustrasi perihal kehidupan yang dituliskan dalam sebuah karya sastra.
Ada beberapa ciri-ciri dari aliran realisme. Karya ini yang melukiskan dunia secara riil serta segalanya dilukiskan seperti halnya yang tampak, tak dilebihkan dan tidak dikurangi. Kebanyakan dari karya aliran realisme ini yakni suatu kritik akan situasi sosial yang terjadi serta menggambarkan karakter yang berperan sebagai hal yang paling penting. Seluruh hal yang dibeberkan merupakan ekspresi dari kejujuran.
Demikianlah sebagian penjelasan berkaitan sastra realisme yang perlu untuk dikenal. Perlu diketahui bahwa hingga dikala ini karya sastra aliran realisme banyak sekali dikagumi oleh orang-orang terutamanya para pencinta sastra.
referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar