Rabu, 19 Agustus 2015

Tips Sambung Expansion Point Type Asphaltic Plug

Perkembangan sambungan menyiarkan muai di Nusantara telah mengalami kesuksesan yang sangat ekspres. Pelaksana sering mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan siar muai di lapangan karena species konstruksinya yang langgeng dan diperlukan ketrampilan dan pengalaman untuk memasangnya. Kendala yang dijumpai biasanya dikarenakan kurangnya bahan-baku serta sumber-daya manusia dengan memadai, serta sulitnya mengemas material konglomerat yang memenuhi tata dan kompleksnya patokan kerja yang disusun.

Sering dijumpai di dalam jembatan baru atau pun jembatan lama, seri siar muai tak mencapai umur dengan direncanakan dan berlangsung kerusakan seperti lepas-lepas pada bagian-bagian khusus sehingga akan menyerang kenyamanan pengguna jalan.

Atas dasar itulah maka perkembangan expansion joint jembatan mendalam ini telah beranjak pada suatu metoda siar muai dengan lebih praktis buat jembatan yaitu spesies asphaltic plug. Jenis ini adalah rupa siar muai beserta material yang berbasis aspal yang berfungsi untuk mengisi celah dari dua faktor konstruksi yang berlayar.

Dengan adanya perkembangan tersebut, maka industri kami kemudian menghasilkan dan sekaligus memasarkan bahan untuk sambungan siar muai berjenis Asphaltic Plug itu dengan KUALITAS TERKEMUKA.

Bahan yang pecacal tawarkan terbuat dari (getah) perca elastomer khusus, aspal anti oksidasi, bentrok streeping dan bakal aditif lainnya secara di desain sedemikian rupa sehingga komoditas siar muai dengan memperoleh kombinasi secara komposisi dan semangat masing-masing komponen untuk menghasilkan material secara memiliki sifat kuat, tangguh, elastic, keras, daya lekat tinggi, tahan air dan pemaaf oksidasi. Sehingga susunan jembatan akan menerima kriteria kekuatan, kerukunan, kenyamanan dan toleransi.

1. Uraian

Species struktur siar mekar bergantung pada species pergerakan struktur yang disambungkan dan sesuai gambar rencana. Siar muai jenis Aspaltic Plug mampu menekan pergerakan struktur berdasar pada longitudinal, transversal & rotasi. Bahan Aspaltic Plug juga mampu menahan fleksibel, menahan air, tahan terhadap cuaca, dan mampu menahan beban dinamis kendaraan dapat memberikan kenyamanan kepada penguna jalan. Ketebalan siar muai jenis ini sangat tergantung standar celah sambungan dan besarnya pergerakan secara tebal minimum 50 mm dan lebar minimum terisi sambil bahan aspaltic 300 mm. Siar membesar jenis ini dikategorikan jenis siar membesar type tertutup, menyiarkan muai lainya yakni siar muai type NJ Joint.

dua. Bahan-Bahan

Bahan terusan siar muai type Aspaltic Plug, terdiri dari rubberised bitumen binder, single size agregat, dan diskus baja. Bitumen binder merupakan camopuran mulai bitumen, polymer, filler dan surface active agent. Agregat merupakan single size dengan mempunyai kekerasan sebabat dengan bassalt, gritstone, gabbro atau kelompok granit. Batuan secara digunakan harus bersih, berbentuk kubus (cubical) dengan ukuran jurang 14 - 20 mm dan santai terhadap temperatur sampai 150 derajat celcius. Plat baja secara digunakan sebagai dasr sambungan siar berkembang jenis ini harus dapat menahan hasil pemuaian akibat genting yang ditimbulkan sama bitumen binder di dalam saat pelaksanaan dan mempunyai tebal & lebar yang setara dengan ukuran kamar sambungan.

3. Kegiatan

a. Pemotongan Level Aspal dan Pengungkapan



Garis terlebih dahulu aspal yang hendak dipotong dengan menggunakan kapur. Pemotongan dijalani dengan menggunakan perlengkapan Cutter Concrate dengan memiliki mata badik yang sangat terpelajar. Pelaksanaan pemotongan & pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar disaign yang sudah direncanakan. Pembongkaran sanggup dilakukan dengan memakai alat Jack Hammer.

Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran unit tersebut harus dibersihkan dari kotoran & sisa-sisa aspal. Penghapusan dilakukan dari debu dan kotoran-kotoran dimaksudkan agar aspal bitumen dapat menempel dalam sisi-sisi lapis rataan lama sehingga membuat ikatan atara aspal lama dengan emas baru menjadi sangat superior dan juga liku sehingga dapat menerima beban yang hidup secara bersamaan.

b. Pemasangan Tali & Plat Baja

Sesudah sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian kesempatan dalam 30 mm dari bagian dasar dimasukkan tali tambang. Lapisi seluruh sisi yang dibongkar secara menggunakn aspal bitumen yang berfungsi sebagai pengikat antara seksi aspal lama dgn aspal baru. Pasangkan baja dalam kondisi datar tidak ada beda tinggi antara sisi-sisinya ini dimaksudkan biar pada saat nampi beban dari untuk plat baja tidak bergerak yang menimbulkan siar muai bertas.

c. Pemasangan Konglomerat

Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebh dahulu sampai temperatur 200 derajat dgn alat pemanas khusus (indirect heating) dimana suhu dapat terkontrol dengan baik serta dapat menghasilkan bergolak yang merata pada seluruh agregat. Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm dengan kemudian dicor dgn aspal karet yang sudah dipanaskan dgn cara indirect heating sampai suhu 200 derajat agar aspal karet tersebut siap berpenetrasi kedalam segenap rongga antar konglomerasi.

Proses ini diulangi untuk ketebalan kemudian, sampai elevasi yang ditentukan. Setelah penghamparan agregat selesai lalu kemudian dipadatkan dengan mempergunakan alat compector mencapai berbatas agregat saling menyetop dan padat.

d. Penghamparan aspal bitumen

Setelah semua komposit padan selanjutnya cor kembali dengan emas bitumen yang berfungsi sebagai waterproofing agar air tidak masuk kedalam bagian massa.

4. Penutup

Umumnya kerusakan yang terjadi pada siar meluas disebabkan karena beban kendaraan yang terbang melebihi kapasitas dengan diizinkan, kondisi bearing pad yang pasif sehingga jembatan sebagai struktur jepit sapit (seharusnya jepit dan rol), dan metode yang pelaksanaan yang bukan sempurna yang menyebabkan air masuk kedalam siar muai. Metode pekerjaan siar meluas tidak boleh dikerjakan pada kondisi hujan karna dapat meritul temperatur suhu emas bitumen yang sewajarnya tetap terjaga di kondisi panas.

referensi:

1 komentar: