
Berawal sekitar tahun 1930-an komik Indonesia lahir dengan rilis komik pertama berjudul Put On yang yaitu komik bercerita jenaka yang dihasilkan oleh komikus Indonesia keturunan Tionghoa bernama Kho Wan Ghie. Dilanjutkan pada permulaan tahun 1950, seorang pencetus komik Indonesia bernama Abdulsalam telah menerbitkan komik bertema heroik di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta yang kemudian dibukukan oleh harian Pikiran Rakyat, Bandung. Para pengamat komikindo mengatakan bahwa ini merupakan komik Indonesia pertama yang dibukukan.
Dari tahun ke tahun komik Indonesia mengalami kemerosotan karya akibat digeser oleh produk komik asal Jepang manga yang membludak. Tren manga terus menduduki rating teratas hingga membikin para penggemar komik Indonesia melupakan komik buatan negeri sendiri. Hal ini amat dirasakan pada era tahun 2005, dimana banyak sekali komik asal Jepang yang menguasai pasar Indonesia. Si-si kecil muda yang menjadi pangsa pasar di bisnis komik ini justru lebih suka komik manga asal Jepang ini, sehingga produktivitas komik Indonesia kian jauh terjerembab. Malahan hingga https://komikindo.co pula melupakan komik asal Amerika yang lebih dahulu hingga di Indonesia.
https://mangakid.net/wp-content/uploads/2017/09/03_16-3.jpg
Tapi dengan berkembangnya potensi si kecil muda Millenial yang lebih suka hal-hal bersifat modern, karenanya banyak komikus Indonesia yang mengambil resiko untuk mulai kembali menggeluti bidang ini dan mencoba menunjukkan karya-karya yang memasarkan. Tentu saja untuk menarik pasar karenanya komikindo dihasilkan memakai media digital yang jauh lebih menarik perhatian daripada media cetak. Hal ini terbukti dengan mulai bermunculan sederet nama komikus yang aktif di instagram dan jejaring sosial. Malah apa yang mulanya ditampilkan di media sosial kini melahirkan bisnis baru di industri komik.
referensi:
https://komikindo.co
https://id.wikipedia.org/wiki/Komik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar