Bagaimana kah metode kerja ICO itu sendiri? Pengusaha yang berkeinginan menerima bantuan modal sepatutnya membuat sebuah dokumen atau yang umum disebut whitepaper. Di dalam dokumen hal yang demikian berisi latar belakang kenapa proyek hal yang demikian diwujudkan, tujuan proyek itu sendiri, siapa yang akan menangani proyek, berapa modal minimum yang diperlukan proyek tersebut, berapa koin yang diciptakan untuk di tawarkan, agenda dan jadwal proyek, serta time schedule ICO listing sendiri. Dengan kata lain whitepaper berisi data lengkap dan ilustrasi jelas bagaimana proyek akan dilakukan. Penggalangan dana dapat dijalankan dengan uang fiat ataupun uang digital.
Saat penggalangan dana, sang investor dan penerima dana sepatutnya melakukan kesepakatan. Kesepakatan ini juga wajib dimasukkan ke dalam whitepaper, seperti jika dana yang terkumpul tak mencukupi uang akan dikembalikan atau jikalau dana melebihi karenanya uang hal yang demikian harus di alokasikan kemana. Seluruh tergantung kesepakatan bersama dan semestinya tercantum dalam whitepaper. Dana yang terkumpul diterapkan untuk membangun usaha, sesudah usaha tersebut sukses dana mesti dikembalikan pada tiap-tiap-setiap investor.
Apakah seluruh ICO akan sukses? Tentu saja tidak, ada beberapa yang tidak berhasil dan ada juga yang terindikasi scam. Pada ICO data disimpan di banyak node, tidak centralize, tak memerlukan orang ketiga sebab pembeli akan berinteraksi langsung dengan penjual, dan juga data yang sudah terbentuk tidak bisa diganti atau dihapus.
Apakah nantinya para agen pialang saham ICO Listing akan kehilangan peran? Mungkin saja. Jika tahun 2016 lalu timbul sebuah transportasi online yang menyebabkan transportasi konvensional kehilangan pasarnya, maka dipastikan hal hal yang demikian dapat terjadi.
referensi:
http://www.cryptocoinindonesia.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar