Kedua yakni Karih, adalah senjata tradisional Minang yang artinya keris. Keris ini memiliki lekukan yang sedikit dan cenderung lebar, tak seperti keris pada umumnya. Komponen hulu dari keris ini juga melengkung ke bawah. Di zaman dulu, Karih atau keris ini banyak digunakan oleh kalangan penghulu kerajaan serta kalangan bangsawan. Kini, keris ini acap kali dipakai sebagai aksesoris dan komplementer dari gaun pengantin pria yang autentik Minang.

Ketiga yakni senjata Kalewang, yakni senjata yang menyerupai golok. Kini senjata ini sering dipakai untuk beragam kesibukan bertani. Pada zaman dulu, Kalewang ini tak jarang diaplikasikan sebagai senjata yang paling utama untuk pasukan-pasukan perang Padri dari Kerajaan. Ini terjadi sekitar abad 19. Format dari senjata ini cukup unik, sehingga senjata ini masih konsisten eksis hingga dikala ini. Senjata ini pun masih kerap dipakai sebab banyak orang yang memanfaatkan kegunaan dari senjata ini.
Keempat yakni Ruduih. Ruduih ini bentuknya amat menyerupai Kelewang, yaitu menyerupai pedang yang mana terdapat satu sisi yang cukup tajam. Bedanya, sisi tajam pada Ruduih ini cenderung berbentuk cembung, padahal Kelewang lurus. Inilah keistimewaan dari Ruduih, merupakan ketajamannya yang memunculkan serangan yang mematikan lawan. Dahulu senjata tradisional ini diterapkan oleh prajurit saat perang Manggopoh.
Kelima adalah Piarik, adalah senjata yang berbentuk tombak dan mempunyai tiga sisi mata yang cukup tajam. Bagi masyarakat Sumatera Selatan, senjata ini disebut sebagai Trisula. Itulah lima senjata kultur tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Sebagai masyarakat yang berbudaya, senjata ini perlu dijaga dan dilestarikan.
referensi:
https://asyraafahmadi.com/category/pengetahuan/senjata-tradisional/
https://id.wikipedia.org/wiki/Senjata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar