Senin, 29 Mei 2017

Kiat Memperoleh Berita dengan Akurat

Meliput diartikan sebagai proses yang melelahkan dan melibatkan penyatuan fakta serta pengecekan keterangan secara mendalam.

Wartawan yang baik merupakan yang menggunakan semua indera mereka yang tempat laksana perkara (TKP) atau dalam mana laksana atau insiden itu berlangsung. Karena tersebut wartawan tetap ke TKP.

Banyak trik untuk menyalin berita yaitu dengan wawancara, observasi, riset kepustakaan, press release/press conference dan statemant of informan.

Sebagian besar metode uang jasa berita ialah melalui wawancara. Kini, skor dan data kepustakaan juga hal penting dalam menyelidik berita.

Press conference, primer terutama untuk memperoleh back ground information untuk hal-hal yang tetap sangat baru.

Statement of informan meski digunakan sejajar nara sumber tetapi modus operandi yang memiliki arti harus dilacak lagi realitas dan kegunaannya bagi rumpun (pembaca). Di sini berlaku pengertian cek and ricek.

Langkah Memperoleh Petunjuk

Luwi Ishwara dalam Jurnalisme Dasar melabeli sejumlah sepak-terjang membantu pewarta dalam menyisihkan informasi yaitu observasi langsung dan tdk langsung, wawancara, pencarian alias penelitian dengan perantara nabi dokumen jemaah serta keterlibatan dalam insiden.

Observasi refleks. Wartawan merampai fakta secara langsung menginvestigasi peristiwa sehingga dapat memproduksi berita menjadi hidup.

Masalahnya: wartawan harus menunggu laksana atau perkara. Seandainya tidak ada itu memiliki tidak mencatat berita. Si wartawan berbalik ke biro tanpa tuturan.

Guna menangani hal hal itu maka wartawan harus menyiarkan apa yang disebut garis haluan pra-peristiwa dan pasca-peristiwa.

Pra-peristiwa adalah jadi informasi untuk dikembangkan. Caranya, dengan membuka kembali kritik, dokumentasi, buku atau literatur lainnya.

Pasca-peristiwa adalah melengkapi apa yang diperoleh yang lapangan secara tambahan kisah jika kelurusan hati yang diperoleh wartawan amat minim. Tujuannya agar tuturan lebih lengkap.

Dalam konteks tersebut maka pewarta harus juga melakukan perbincangan multi-sumber jadi memberikan validitas pada tuturan yang dilaporkan.

Wawancara. Wawancara yang trampil menjadi dasar bagi seluruh liputan dan penulisan yang baik.

Yang membuat wawancara sedikit eksentrik dengan pembicaraan biasa ialah bahwa wartawanlah yang mengabsahkan arah pertanyaan, bukan nara sumber yang diwawancarai.

Tersembunyi sedikitnya 10 tahap wawancara. Di antaranya, jelaskan maksud wawancara, melakukan riset latar belakang, olok-olokan biasanya dengan perantara telepon, permufakatan Sarumpun Media untuk wawancara, rencanakan substansial wawancara Anda, temui wartawati Anda, usikan pertanyaan benar-benar Anda yang pertama, lanjutkan menuju kunci dari wawancara. Selanjutnya usikan pertanyaan-pertanyaan liat (sensitif dan menyinggung) jika perlu, pulihkan bila demi dampak dr pertanyaan-pertanyaan muluk itu dan akhiri serta simpulkan wawancara Anda.

Pencarian atau Pikiran bahan menjalani dokumen rakyat. Wartawan siap menggali benih berita daripada pencarian dengan perantara nabi dokumen rakyat. Dengan dokumen publik ini maka wartawan bisa mengilustrasikan kembali kasus-kasus yang tidak terdedah. Pastinya menggunakan tambahan berita yang telah di-up date.

Partisipasi. Dalam sistem yang tunggal ini pewarta terlibat di dalam peristiwa yang tengah berlaku. Di sini wartawan merasakan bahkan panca inderanya bisa menunjukkan kejadian dengan utuh apalagi sedetial agaknya karena dia berada pada peristiwa ityu.

Sistem Beat

Di samping metode pencarian berita dalam atas, dikenal pula cara memperoleh cerita yakni koordinasi beat.

Si wartawan rata-rata mangkal alias ngepos ketika sebuah pejabat pemerintah untuk meliput kegiatan di instansi tersebut. Taktik ini pun berlaku saat instansi swasta.

Sistem beat biasanya mengarah kepada tangu bidang. Misalnya, bidang keterangan politik, per ekonomian dan bidang usaha, olahraga & kepolisian. Bentuk beat mengandung sisi rendah maupun absolut.

referensi:
http://www.sarumpun.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Berita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar