Jangan bertanya kepada orang-orang yang tidak mengetahui berpuisi, sebab jawabannya dengan sangat jarang. Sebenarnya jawabannya sangat gampang.
Pertama: tujuannya adalah utk kepentingan tertentu, diantaranya: ingin terkenal, menimbun waktu longgar, untuk si doi yang menyodorkan untuk menuliskannya puisi dan bahkan menurun puisi untuk mencari duit.
Kedua: segala orang sanggup menulis puisi, kecuali orang2 yang telah tidak waras.
Ketiga: puisi ditulis dengan sendi mengonsentrasikan segenap potensi pikiran dan rasa.

Tapi yang menjadi satu buah patokan superior dalam mengatasi cara menurun puisi yang baik ialah ketekunan di dalam mengolah kata-kata dan murad yang longgar. Jika yang ada tidak ada jadi kemungkinan dalam berkarya dengan terasa nihil. Yang kudu diperhatikan di menulis kidung adalah:
Diksi
Diksi sering disebut secara pilihan kata. Diksi adalah daya penyeleksian tentang sejumlah pertuturan untuk menggantikan ide yang ingin disampaikan. Misalkan aku menulis sajak tentang jasad banget oleh karena itu kita mesti mencari kata yang kompatibel dan mempesona untuk menyubstitusi arti dari sesutu betul itu.
Imaji
Didalam sajak selalu ditampilkan kalimat-kalimat yang puistis oleh karena itu pembaca & pendengar, pun dapat membaca, mendengar, merasakan, bahkan menikmatinya. Semua tersebut adalah prosedur dari imajinasi (khayalan). Musykil seorang penulis bisa menurun dengan cantik tanpa menyandarkan daya rekaan yang dimilikinya. Ketika menghayal kita mampu merasakan hal itu benar-benar tercipta dan parahnya lagi kalian bisa bercekakak-cekikik tertawa karena merenspon khayalan itu yang begitu nyata. Seperti dalam berpuisi, apa yang telah dikhayalkan lantas dituangkan kedalam puisi sehingga bukan semuanya kita sekadar yang sanggup menikmati namun demikian orang lainnya juga. Sama halnya kita menyalut cerpen pun yang mencita-citakan daya visi yang tinggi
referensi:
http://www.lokerpuisi.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Puisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar