Sabtu, 04 Maret 2017

Tips Mendapat Berita Garut Terkini

Membaca tuturan akan memerankan kegiatan harian para pelaku pasar. Walaupun memang gak selalu diistimewakan untuk menyelidiki momentum belanja dan jual, membaca sebagai penting dalam memperluas wawasan dan menelaah data pendukung analisis. Misalnya saat menganalisa grafik jasa dan bertemu dengan saham yang terlihat berita ciamis tak pernah keluar dari trend turunnya selama masa berbulan-bulan. Muncul rasa ingin tahu apa pun yang selagi terjadi dalam emiten bagian ini. Kemudian bergegas kita mencari terbuka lewat prasarana online. Nah, saat kalian berburu informasi seperti ini, terdapat 2 taktik yang barangkali terjadi, adalah kita memperoleh informasi yang benar ataupun kita lebih-lebih mendapatkan informasi yang jahat. Sangat sukar membedakan dua-duanya, karena biasanya masing-masing sumber pun menyarankan punya data-data pendukung pun.

Konteks (Context)

Ini mencantumkan tentang nas yang dibutuhkan. Kalau betul2 mencari saham-saham yang berpotensi tumbuh, dipastikan seharusnya yang dicari adalah informasi mengenai kinerja bagian tersebut. Non melulu hanya menunggu siap media yang menulis menggunakan judul "Emiten AAAA menerbitkan kenaikan laba bersih Rp200 milyar, ataupun naik 100% dari tahun sebelumnya", namun ternyata setelah dicek kejayaan laba sebab penjualan aktiva, bukan dari kegiatan operasional perusahaan.

Saran (Opinion)

Pendapat atau panduan sering diselipkan di antara informasi-informasi tersebut. Contohnya emiten AAAA optimis tahun depan dapat meraih pertambahan laba 30%. Nilai 30% ini berdasar prediksi si emiten, namun demikian tidak mampu dijadikan pendek pengambilan kata putus. Bisa dikatakan masih sistem iming-iming. Begitu ada 3-4 media yang memuat pemberitahuan yang lebih kurang sama, pemilik modal bisa terpesona untuk meluluskan bahwa benar2 tahun hadap optimis peraihan laba sanggup 30%. Berhati-hatilah dalam menanggapi ini. Apabila ada tulisan yang mencantumkan soal pemikiran ini, guna pembaca saya harus melihat apa kecil opini ityu. Kalau kadang emiten AAAA optimis tahun depan mampu meraih pertambahan laba 30%, dasarnya segalanya? Apakah dengan ada peningkatan produksi tahun depan? Apakah ada perolehan aset? Panduan juga acap digunakan pada saat menganalisa makro-ekonomi serta analisa teknikal dengan unit subjektivitas yang tinggi.

Cara Pandang (Perspektive)

Nah, tersebut yang rada-rada sulit. Perspektif atau cara pandang dimaknai sebagai cara seorang penulis menjelaskan makna fikirannya. Di sini harus dinilai apakah unit objektivitasnya kian tinggi atau justru unit subjektivitasnya. Semakin menggunung data yang diberikan & akurat, oleh sebab itu semakin bagus penilaiannya. Tidak hanya tersebut, semakin sah prediksinya, maka semakin terkenal analisanya. Selain itu, vista hanya membuahkan bias pula. Di sini dibutukan ketelitian.



Indah isu-isu per-ekonomian maupun ketatanegaraan, saya saja mencari informasi pro & kontra. Tatkala The FED memutuskan utk melanjutkan QE (Quantitative Easing) pada tahun 2012 dan lalu, banyak opini yang simpang siur soal dampak positif dan negatifnya. Bagaimana secara sumber-sumber cerita yang terdepan? Ada 2 sumber petunjuk yang terdepan itu, yakni: pertama manifesto keuangan, kedua, grafik saham. Selain dari itu, sumber berita sekaliber Bloomberg kendati masih bisa 'berbohong'.

Berhati-hatilah selalu dalam mengelola nas. Problem pada dunia pendanaan ini bukanlah karena rendah informasi, tetapi karena terlalu banyak nas, sehingga rumpil mengelolanya. Belum lagi jurang informasi yang satu bukan sejalan dengan informasi unik. Bukan intel umum pun ketika orang-orang berteriak krisis, tapi nyatanya krisis sudah biasa usai. Saat berteriak-teriak bullish, tapi ternyata justru kritis baru saja dimulai.

referensi:
http://www.jurnalpriangan.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Berita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar