Sabtu, 14 Januari 2017

Tips Berlibur Di Sumatera Barat

Bali larat saja memerankan destinasi terpenting turis-turis mancanegara yang ingin mencari teriknya udara tropis. Namun kalau turis yang hendak merasakan keasrian bumi, serta bermacam-macam rupa makanan bercita merasai tinggi, Sumatera Barat-lah tempatnya.

Propinsi yang terletak yang tengah-tengah darat Sumatera tersebut, menawarkan kemungelan alam yang molek, bersama adat istiadat yang beda. Tak luka dari 15 daerah tuntutan wisata, menyuguhkan aneka macam kuliner, daya pikat alam, serta atraksi budaya yang menawan.

Jika Engkau merencanakan wisata singkat, empat hari prosesi cukup dalam menjalang semua obyek wisata penting disini.



Hari baru di tanah datar Minang, sebaiknya mengunjungi Bukittinggi dan nagari-nagari di sekitarnya.

Bukittinggi salah satu kota tertinggi di Mandala Nan Tigo, yang menjadi jantungnya budaya Minangkabau. Bukittinggi terletak tatkala ketinggian 909 - 941 meter dalam atas permukaan laut (dpl). Hawanya yang sejuk, sama halnya Bandung di daratan Priangan, menjadikannya sebagai tempat penginapan favorit di akhir rekan.

Pedesteriannya yang lebar bersama dinaungi pepohonan yang besar, memungkinkan getah perca turis untuk berfoto-foto sambil menikmati ademnya suasana metropolis. Selain trotoar yang lebar, jenjang-jenjang dengan puluhan bani tangga, pun menghubungkan wahid tempat di tempat kerumunan lainnya.

Mengepung kuliner khas Minangkabau, aku berserobok pada deretan penjual nasi kapau. Di Pasar Kepada, nasi nikah khas sosok Kapau tersebut menyajikan berbagai macam macam lauk yang mampu menerbitkan nafsu makan. Dendeng balado, tambusu, gulai cincang, goreng, gulai itik hijau, ikan bakar, serta ayam gulai, tersaji ranggi di kepada panci almunium berdiameter 30 senti.

Centong pengambil lauk yang bertangkai panjang, rampung menjangkau segenap masakan utk disajikan ke piring-piring pelanggan. Teh telur, es tumbuk, atau emping dadih, larat disantap sebagai penutup. Minuman khas Minangkabau ini, jarang dijumpai yang tempat lainnya. Kalaupun terdapat, rasa serta aromanya tak senikmat yang terdapat tatkala ranah Minang.

Di muka barat negeri, terhampar teperinci Ngarai Sianok dengan tebing-tebing curam menghujam ke bawah. Menyusuri ngarai melalui tour sumbar jalan tikus, kita bakal bersua nagari-nagari permai dalam kaki Gunung Singgalang. Di antara nagari-nagari tersebut, Koto Gadang-lah yang ternama.

Kanagarian ini sejak dulu terkenal sebagai negeri penghasil intelektual. Dari nagari ini menyembul tokoh-tokoh buntal macam Sutan Syahrir, Parlente Salim, serta Rohana Penting. Di sebelah nagari getah perca intelek, Koto Gadang pun merupakan nagari para pengrajin. Sulaman Koto Gadang & perhiasan peraknya, menjadi buah tangan favorit wisatawan mancanegara.



Selain miniatur graha gadang, pembuatan gelang, anting, dan giwang juga ditemui di sini. Yang Koto Hebat, rumah tata cara jarang ditemukan. Rumah-rumah berarsitektur gaya Eropa justru mengurus kampung seluas 640 hektar tersebut. Diantaranya nagari yg lain di Sumatera Barat, rumah-rumah di sini sekitar tak berpenghuni.

Pemilik rumah banyak yang pergi berkelana, dan griya hanya dibuka sesekali oleh orang tugas. Perjalanan di Bukittinggi ditutup dengan menjumpai danau Maninjau di pedalaman barat Kota Agam. Menguasai Matur, Maninjau hanya ditempuh setengah weker perjalanan.

Sebelum menuruni kelok 44, ada baiknya berhenti dulu di Embun Pagi. Merasai pemandangan danau yang mempesona. Dari prestise 539 meter, permukaan pematang nampak mengkilat seperti sebelah hadapan. Airnya yang jernih, beriak-riak kecil salah ke tepian. Sesekali terlihat perahu nelayan melintas serta melempar sarang. Sawah yang mulai menguning, serta genting gonjong yang samar-samar, terhalang luas memperindah selingkaran pematang.

referensi:
http://www.toursumbar.info
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar