Tips #1: Perhatikan pengetahuan konsultan
Yang ada langkah yang kami tetap sangat Anda pahami. Kepandaian. Pengalaman tidak berarti tua bangka, dan plonco bukan bermanfaat tidak berpengalaman. Pengalaman yang kami perincian adalah “associated experience“. Pada arti, kepandaian yang dimiliki RELEVAN pada pekerjaan yang akan dikerjakan. Seorang dokter spesialis konsulen tentulah seseorang dengan skill sangat tinggi dan jam terbang yang luar biasa, akan tetapi jika dokter tersebut berlaku di Starbucks sebagai katakanlah ekstrimnya barista selama 1 tahun, oleh karena itu apa bedanya antara dokter tersebut dengan seorang praja yang juga bekerja 1 tahun sebagai barista di Starbucks.
Jadi, janganlah melihat umur, atau nominal perusahaan, ataupun jumlah pesanan. Tetapi, perhatikanlah industri apa pun yang berurusan pernah terlibat, proyek apa-apa yang sudah dikerjakan, situasi bisnis segalanya yang pernah dia ‘rasakan’, kultur wadah yang sebagai pengalaman proyeknya.
Jika Anda bekerja tatkala percetakan, cobalah melihat kepandaian jasa pembimbing dalam sudut pandangan tersebut, tidak harus tatkala industri yang persis tentu, tetapi minimal katakanlah bekerja di usaha di mana proses perakitan kita diartikan sebagai ‘job order’, tentu hendak lebih bagus jika pembimbing yang saya pilih pernah terlibat pada pemain terkemuka di usaha kita. Kau dapat menggunakannya untuk benchmarking.
Pengalaman penginstruksi BERBEDA beserta pengalaman maskapai konsultan tempat perusahaan tersebut berada. Industri konsultan XYZ bisa jadi mengarungi 1000 klien, mengembangkan ISO 9001 dalam ratusan industri, TETAPI bila konsultan yang akan tersangkut di organisasi Anda bukanlah konsultan yang memiliki keahlian tersebut, Anda tidak akan menjadi manfaat dr daftar lama tersebut.
Kesimpulan #1, lihat kompetensi PEMBIMBING yang dengan dilibatkan, di dalam hal yang ada cobalah melihat ‘associated experience’-nya.
Tips #2: Jangan seharga menilai bea jasa konsultasi
Maksudnya tentu saja, apa yang Anda dapatkan benar tergantung dr kemampuan kulak Anda. Kamu bisa pula mendapat satu paket usaha konsultasi senilai 20 Juta Rupiah ataupun bisa pun 150 Juta Rupiah.
Di dalam kondisi ‘persaingan normal’ pula biar hal seperti ini bisa terjadi. Biaya musyawarah yang tinggi tidak menjamin bahwa yang datang merupakan konsultan ‘world-class’, sebaliknya biaya konsultasi yang terkesan ‘murahan’ juga gak bisa menciptakan kita mencap bahwa konsultan yang berlabuh bukanlah ‘world class’.
Rata-rata, nilai yang relatif permulaan diberikan sambil konsultan freelance, ataupun maskapai konsultasi yang masih luar biasa kecil. Merencanakan bisa memberikan harga murah karena tidak adanya ongkos operasional yang mereka tanggung. Berbeda secara mereka yang memiliki kantor konsultan resmi dan gede. Untuk jasa perizinan sekadar sudah juga, tapi merencanakan berpengalaman di bidangnya.
Berbeda dengan perusahaan besar yang menanggung dana tim pasaran, biaya iklan, sewa ropak-rapik, bahkan mobil dinas manajemen, biaya operasional perusahaan, THR. Perusahaan mungil (dan freelance) hanya membayar diri mereka sendiri, & kadang wahid atau 2 staff yang lain.
referensi:
http://changekonsultan.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Internasional_untuk_Standardisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar