Senin, 22 Agustus 2016

Tips Menulis Cerita Bagi Jurnalis Pemula

Kalau yang sepanjang ini menanggung kesulitan menulis berita, tidak cukup seharga memahani 5 W + 1 H dan piramida terbalik. Kursus menulis terus menurus adalah cara lurus untuk merangsangkan kualitas tulisan.

Tips jurnalistik dasar kira wartawan pemula: bagaimana menulis berita yang baik untuk koran

#1: Menulis dengan jujur.

Fakta tidak piawai dipelintir. Putusan dan persetujuan harus ditulis dalam alinea yang berbeda. Boleh tidak netral, namun demikian harus bebas.

Berbohong di dalam berita diartikan sebagai dosa terberat wartawan. Kalau jumlah pelopor LSM yang mendemo kepala daerah hanya puluhan orang, non tulis ratusan atau beribu-ribu orang. Tuturan bohong seperti ini sangat kerap muncul yang koran-koran ruang, terutama melibat liputan pilkada.

Jika pantas menulis klarifikasi atas sebuah fakta, tuliskanlah di paragraf terpisah, & tunjukkan secara jelas kepada pembaca agar mereka tau mana yang fakta dan mana pemikiran atau penafsiran si pewarta.



Reporter yang meliput petunjuk di lapangan harus bertingkah laku independen tentang semua kubu yang tersekat dengan topik tulisannya. Sampaikan kesempatan yang sama bagi semata narasumber untuk menjelaskan versi mereka, tidak memvonis kesahan. Wartawan larat tidak netral, misalnya lamun harus memihak pada rakyat yang menjadi korban penindasan penguasa, namun harus selalu independen secara memberikan teknik pada penguasa untuk berbicara.

#2: Tilas Baca koma dan contoh piramida terbalik.

Berhati-hatilah mempergunakan tanda baca koma. Jikalau salah posisi, maka pengarang di ropak-rapik redaksi mampu salah mengerti laporan kamu. “Amir menampar, Budi ditangkap polisi” (yang memukul ialah si Pemimpin, kok sekiranya Budi yang ditangkap) ialah berbeda maknanya dengan “Amir memukul Budi, ditangkap polisi” (ini benar, yang ditangkap adalah Amir).

#3: Tulis dengan detail. Dengarkan dengan cermat. Mengekalkan, jangan andalkan ingatan.

Hamba sering melihat reporter risalah yang segar beberapa tahun bekerja berbuat wawancara atau liputan petunjuk di tempat dengan tdk mencatat sedikit pun! Manusia pada otak superior! Bahkan sama sekali duduk tatkala warung kopi secara jarak seratusan meter atas lokasi tampil atau programa seremonial yang akan maka topik beritanya. Tapi sepulang meliput, dia bisa berita terkini online indonesia dengan santai menoreh berita di komputer warnet, tanpa takut sedikit pula biar bahwa prospek ada data dan fenomena yang salah-tulis.

#4: Tulis dalam kalimat yang terbuka, lengkap, dan jernih.

Pengarang koran harian akan membiarkan naskah petunjuk reporter yang ditulis menggunakan kalimat yang membingungkan, olehkarena itu dia dikejar tenggat menyempurnakan halamannya. Kalau anda menoreh berita pidana tentang mengembat, maka sebutkan sejelas-jelasnya SAPA yang menggondol, SIAPA yang menjadi tangkapan, dan APA-APA yang dicuri. Jangan engkau malah asyik menulis GIMANA pencurian ini terjadi, alias ajakan kapolsek agar kelompok melakukan makan angin malam.

#5: Fokus saat topik tuturan. Jangan menyimpang ke sana-sini.

Sejak meliput dan wawancara di vak, reporter koran sudah kudu tahu apa pun topik atau sudut tengadah laporannya. Apabila memilih “nasib guru honorer berupah kecil”, maka temuilah pihak-pihak yang terkait secara isu ini. Selain wawancara dengan guru, tanyai pun kepala bersekolah, pejabat Kantor Pendidikan, elemen DPRD dari komisi yang membidangi pendidikan, pensiunan hamba, dll. Tidak malah engkau hanya mengutip komentar aktivis LSM soalnya dia mempunyai saudara yang baru diputus-kontrak sebagai jongos honorer.
referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar