Dengan makin banyaknya asuransi syariah yang berdiri, tentunya pilihan (calon) nasabah memerankan semakin banyak, meski hanya satu atau 2 perusahaan yang menawarkan berbagai macam fitur produk, namun demikian bahkan puluhan perusahaan yang memiliki barang asuransi syariah.
Agar saya tidak lengah memilih asuransi syariah, bersama-sama beberapa trik yang butuh kita liat:
1. Mengerti Kebutuhan
Pemegang atau pelanggan asuransi harus mengetahui asuransi apa yang menjadi hajat. Kebutuhan bisa berupa Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan, Asuransi Pendidikan alias asuransi yang sekaligus beroperasi untuk penanaman modal (unitlink). Bila Anda terbang pikiran, mintalah gagasan saudara, kawan, atau distributor penjual asuransi yang Anda percayai.
2. Menyeleksi Perusahaan Pengarah Asuransi Syariah

Ketahui seberapa lama maskapai tersebut telah menjalankan wirausaha asuransi syariah. Semakin lelet sebuah industri berkecimpung di bisnis yang dijalaninya, tentunya bisa menunjukkan bagaimana penetapan perusahaan itu. Selain tersebut juga gimana pengalaman perusahaan tersebut untuk pembayaran klaim kepada nasabahnya, apa sempat perusahaan ityu lalai di dalam hal pembayaran klaim menurut nasabahnya.
3. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Semua pembahasan keuangan syariah termasuk asuransi syariah ada Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS beranggotakan orang-orang yang memahami ekonomi syariah. Eksistensi DPS hendak menjamin kalau semua produk asuransi dikelola dengan cara-cara yang dihalalkan secara syariah.
4. Keterbukaan Akad Asuransi
Isi wasiat memegang tanggungan penting melibat status premi polis asuransi. Bila akadnya asuransi syariah, tidak ada perumpamaan “dana hangus” untuk asuransi jiwa, jadi apabila nasabah karena substansi hal tidak memperpanjang preminya, maka sewajarnya dana bonus yang telah disetor sebelumnya masih ada, walaupun jumlahnya tidak 100% lagi. Itu karena kapital yang disetor nasabah telah dikurangi biaya-biaya administrasi ketika mengurus kepetangan asuransi.
5. Pelajari Ilustrasi yang Diberikan
Ilustrasi asuransi menggambarkan persangkaan berapa dana yang mau diperoleh pengikut nasabah dalam masa selesai periode perundingan. Jika jejak yang diberikan sangat gak wajar, serupa memberikan keuntungan (bagi hasil) sangat tersendiri di bagi bagi perolehan bank syariah pada umumnya, kita jangan langsung tergiur, namun kita harus menyikapinya dengan inteligen. Perhatikan asumsi-asumsi yang tertera di lembar ilustrasi.
6. Sesuaikan Asuransi dengan Manfaatnya
Sebelum menyeleksi program asuransi, baca lepas manfaat & fitur agenda asuransi yang hendak saya beli. Misalnya, manfaatnya hanya untuk resiko meninggal, oleh karena itu kita tak akan mendapatkan manfaat ketika member hanya mengalami sakit ataupun luka-luka. Atau sebaliknya, yang kita beli adalah komoditas asuransi kesedihan saja, oleh sebab itu kita tidak akan mendapatkan manfaat ketika kita http://www.astralife.co.id/individual-products/iprime terkena bakteri tertentu.
referensi:
http://www.astralife.co.id/individual-products/iprime
https://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar