Selasa, 21 Juni 2016

Tiba Di Tugu Khatulistiwa Pada Pontianak Kalimantan

Tugu Khatulistiwa yang terletak di Siantan, Pontianak Utara. Tugu yang hanya ronggang lima kilometer dari inti kota menyatroni arah Singkawang ini tampil jelas. Sejajar simbol jika Pontianak pada lintasi sambil satu garis yang membelah bumi sebagai dua potongan dan metropolitan pontianak satu diantara kota yang di lintasi oleh ahad garis panjang itu ataupun garis khatulistiwa. Dalam bidang geografi, Tanah diibaratkan dibagi menjadi 2 bagian, yakni belahan utara dan kaum selatan. Atas pembagian hal itu, dapat disebut Kota Pontianak berada persis di tengah-tengah garis semu tersebut.

Dewan itu terdiri dari 4 buah tonggak atau tonggak dari kayu belian / kayu ulin (kayu sedikit khas Kalimantan). Masing-masing tonggak berdiameter 0, 30 meter. Dua tonggak bagian depan tingginya 3, 05 meter dr permukaan zona, sedangkan dua tonggak bagian belakang, tempat lingkaran & anak tanda penunjuk pedoman, tingginya 4, 40 meter.

Keunikan Tugu khatulistiwa

Kasus yang paling menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa tugu khatulistiwa pontianak ialah saat berlangsung kulminasi, yaitu Matahari jelas berada dalam garis khatulistiwa. Pada tatkala itu bayangan tugu “menghilang” beberapa era, meskipun diterpa sinar Matahari. Kita yang berdiri dalam sekitar Tugu juga dengan hilang bayangannya selama sejumlah saat.

Kurik kulminasi Matahari itu berlangsung setahun ganda, yakni rumpang tanggal 21-23 Maret serta 21-23 September. Bagi suku Kalbar, kejadian alam yang ada menjadi tontonan menarik dengan demikian menjelang kulminasi Matahari.

Waktu ini tugu tersebut sudah berusia 75 tahun. Selama kurun waktu itulah Metropolitan Pontianak memerankan salah satu puri yang dikenal di jagat sebagai puri khatulistiwa. Pesona tugu gak terletak di sisi komersialnya, tetapi malahan pada daya penataan semoga serasi beserta alam serta kelestarian Waduk Kapuas. Tugu Khatulistiwa serta Sungai Kapuas adalah khayalan pariwisata Kalimantan Barat.

Metropolitan Pontianak ialah salah satu wilayah yang dilalui oleh perenggan imajiner khatulistiwa. Untuk menandainya, dibangunlah satu buah tugu yang diberi nama Tugu Khatulistiwa (Equator Monument).

Secara historis, pembangunan Tugu yang menjadi ikon Metropolitan Pontianak ini telah dimulai pada tahun 1928, sinkron dengan satu ekspedisi jagat rat yang dipimpin oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda untuk menetakkan garis imajiner khatulistiwa. Tatkala itu, bangunannya masih sedang, yakni berona sebuah tumpuan yang diberi tanda panah penunjuk panduan. Pada tahun 1938, arsitek Silaban merestorasi tugu tersebut dan menurunkan sebuah lingkaran di bagi tonggaknya. Mutakhir pada tahun 1990, menggunakan niat dalam melindungi tugunya yang pasti, pemerintah daerah setempat berinisiatif membangun 1 buah kubah. Kemudian, di bagi kubah itu dibuat duplikat tugu menggunakan ukuran lima kali semakin besar daripada ukuran Tugu yang aslinya.

KEISTIMEWAAN


Urutan khatulistiwa yang melewati Metropolis Pontianak yakni satu-satunya garis khatulistiwa di dunia yang persis membelah bumi dengan horizontal sebagai belahan utara dan bagian selatan. Dipastikan, berdiri tatkala titik lintang nol yang terdapat di tugu tersebut tentunya jadi suatu kebanggaan tersendiri untuk pengunjung.

Uniknya, bangunan Tugu ini dibuat dari kayu ulin, bukan dr semen, sesuai bangunan Tugu atau pilar pada biasanya. Pengunjung diperbolehkan melihat bangunan tugunya yang asli, melihat dokumentasi cerita pembangunan Tugu dari asal berdirinya sampai sekarang yang ada, sehingga pengunjung dapat memperoleh pengetahuan dasar tentang ilmu bumi serta astronomi. Pada sana pun terdapat 1 buah papan kisah yang menampakkan statistik pengunjung baik domestik maupun mancanegara.

referensi:
https://digulis.com/2016/05/25/sejarah-tugu-khatulistiwa-di-pontianak/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Khatulistiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar