Seekor pemangsa sepanjang 14, 6 meter dan berat 1, 13 ton yang melata menjalani hutan-hutan tahi angin 60 juta tahun yang lalu itu dihidupkan balik oleh Museum Smithsonian. Dalam masa dinosaurus, ular pemangsa Titanoboa yaitu ular yang terbesar di dunia. Lebih dari itu ukurannya yang besar rumpang di atas ular anaconda yang selama ini dianggap orang guna ular terbesar di bumi. Para sastrawan dari Museum Smithsonian merekonstruksi ular bota ini bagi mengetahui bagaimanakah kehidupan dalam bumi sehabis dinosaurus licin ditelan masa. Sebuah acara TV pula biar dibuat utk memberi tahu pemirsa kenapa anaconda terbesar di dunia dapat tumbuh sedemikian besarnya.
“Penemuan begitu fantastis sehingga ular ini terlihat seperti hasil fantasi. Sesosok makhluk yang muncul di era yang dibayangkan Steven Spielberg tatkala masa dan kemudian, ” membuka David Royale, kepala program Saluran Smithsonian. Saluran Smithsonian membuat film yang mengisahkan penemuan ular raksasa yang hidup 60 juta lenyap ini. Selain itu, tersebut juga merangkai temuan-temuan rangkanya untuk memproduksi rekonstruksi ular ini. Satu buah patung yang berukuran tentu seperti Titanoboa yang tadinya dipamerkan dalam Grand Central di New York utk memromosikan film tersebut. Urat belakang Titanoboa ditemukan pada daerah katulistiwa hutan hujan di Kolombia yang telah tersedia sejak masa Palaeosen. Setelah itu fosil ular raksasa lainnya ditemukan dalam kawasan tambang di Cerrejon, Kolombia.
Sebelumnya, tak pernah ditemukan fosil hewan bertulan belakang yang hidup 65-55 juta tahun silam tatkala Amerika Selatan. Dr. Jonathan Bloch yang naik sebagai paleontologis sekaligus kurator Florida Museum of Polos History menyiarkan fosil tengkorak Titanoboa hampir mustahil dalam ditemukan sebab amat rongsok sehingga luar biasa mungkin telah musnah ditelan waktu. Ia juga menunjukkan bahwa setelah dinosaurus musnah, Titanoboa yang panjangnya meninggalkan ukuran bus kota berikut menjadi superior daratan guna predator tertinggi di muka tanah.
“Penemuan begitu fantastis sehingga ular ini terlihat seperti hasil fantasi. Sesosok makhluk yang muncul di era yang dibayangkan Steven Spielberg tatkala masa dan kemudian, ” membuka David Royale, kepala program Saluran Smithsonian. Saluran Smithsonian membuat film yang mengisahkan penemuan ular raksasa yang hidup 60 juta lenyap ini. Selain itu, tersebut juga merangkai temuan-temuan rangkanya untuk memproduksi rekonstruksi ular ini. Satu buah patung yang berukuran tentu seperti Titanoboa yang tadinya dipamerkan dalam Grand Central di New York utk memromosikan film tersebut. Urat belakang Titanoboa ditemukan pada daerah katulistiwa hutan hujan di Kolombia yang telah tersedia sejak masa Palaeosen. Setelah itu fosil ular raksasa lainnya ditemukan dalam kawasan tambang di Cerrejon, Kolombia.
Sebelumnya, tak pernah ditemukan fosil hewan bertulan belakang yang hidup 65-55 juta tahun silam tatkala Amerika Selatan. Dr. Jonathan Bloch yang naik sebagai paleontologis sekaligus kurator Florida Museum of Polos History menyiarkan fosil tengkorak Titanoboa hampir mustahil dalam ditemukan sebab amat rongsok sehingga luar biasa mungkin telah musnah ditelan waktu. Ia juga menunjukkan bahwa setelah dinosaurus musnah, Titanoboa yang panjangnya meninggalkan ukuran bus kota berikut menjadi superior daratan guna predator tertinggi di muka tanah.
referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar