Minggu, 28 Februari 2016

Trik serta Sistem Memilih Sekolah Berbasis Islam

Tujuan anak disekolahkan supaya mendapatkan kepandaian hidup sebelum ia jatuh sesungguhnya tatkala masyarakat. Sekolah adalah miniature masyarakat. Tempat pendukung bagi sukses merasakan kehidupan sesudah sekolah diartikan sebagai: integritas, saksi social (menjalin hubungan menggunakan orang lain), bekerja tekun dan keras sesuai syariat Islam. Faktor-faktor ini dibuat oleh pemastian keluarga di rumah dalam proses tumbuh kembang budak, dan ialah hasil daripada teladan orangtua kepada anak-anaknya. Sekolah seharga bisa menyelaraskan faktor tsb agar sanggup tertanam superior dan menjadi tradisi, atau memandu kebiasaan yang sudah tersembunyi tsb.

Berikut adalah tips dan kiat memilih maktab bagi putra-putri Anda, terutama bagi Kau yang bermimpi menyekolahkan putra-putri Anda di sekolah berbasis Islam.

1. Tujuan Wali

Yang baru harus diluruskan http://mutiaraharapan.sch.id/sekolah-islam/ adalah tujuan kita, penjaga, dalam reksa anak-anak. Berdasar pada umum, pengampu muslim di Indonesia mampu diketegorikan pada 3 keluarga:

• Orang islam KTP: merencanakan adalah wali yang memaknai “kesuksesan” anak-anaknya sebagai sukses secara duniawi (pendidikan agama sekedarnya/ikut-ikutan saja). Memang sewaktu-waktu, anak-anaknya alhamdulillah tetap/kembali ke jalan yang lurus, tapi itu bukan lantaran jalur pendidikan yang disiapkan orang-orang tuanya.

• Muslim sekuler: mereka ialah orang tua yang hatinya terbagi, antara ingin kesuksesan duniawi dan ingin kesuksesan ukhrawi (akhirat). Ke-2 keinginan mereka sama kuat & mereka bukan bisa memprioritaskan salah satunya. Walhasil, anak-anaknya didorong untuk tekun ibadah ritual, tetapi di urusan duniawinya agama bukan lagi giat. Contoh yang pernah aku angkat ialah orang tua yang bangga anaknya menjadi ketua utama sebuah bank ribawi karena senantiasa rajin sholat, pergi haji, dan memapah ayah-bundanya berhaji.

• Orang islam sejati: mereka yang menunjuk akhirat sebagai satu-satunya tuntutan, baik kira dirinya sendiri maupun anak-anaknya. Bagi itu, dunia hanyalah sarana menyatroni akhirat. Merencanakan mengajarkan lawan anak-anaknya jika kesuksesan dalam dunia tdk lain hanyalah hasil dari ketaatan mendapatkan Allah SWT. Orang tua muslim sejati tidak akan mengirimkan anak-anaknya ke bersekolah yang sedang tercampuri ajaran-ajaran menyimpang, menyerupai teori Cikal bakal Alam Semesta yang menafikan peran Allah, dongeng-dongeng syirik, pluralisme dengan doktrin semua keyakinan sama & demokrasi beserta doktrin semata manusia setara (baik akil maupun kriminal) sehingga kesahan bisa ditentukan oleh taklimat terbanyak. Anak-anak yang diinginkan oleh orang tua muslim sungguh adalah anak-anak yang tidak tahu bimbang dalam memprioritaskan Allah di untuk segalanya.

2. Kemampuan Wali

Demikian halnya dengan petunjuk anak, oleh sebab itu orang tua harus melihat kemampuannya, baik dengan fisik sekalipun finansial. Orang tua yang tidak bisa secara rangka, tidak tetap mendidik tunggal anak-anaknya dan boleh mengirim pendidikannya lawan guru yang dianggap terkemuka dari yang ada, sebagaimana bolehnya mewariskan bayinya utk disusui sebab wanita unik. Orang tua yang tak mampu dengan finansial gak boleh mengempa diri bagi mengirim anak-anaknya ke pondok pesantren pendidikan mahal.

3. Kurikulum Sekolah



Orang tua harus memilih madrasah yang kurikulumnya didesain untuk mempelajari apa-apa yang diperintahkan Allah & mengarahkan getah perca pelajarnya utk mencintai serta mentaati Tuhan dan rasulNya. Ibnu Taimiyah lebih menspesifikan lagi bahwa kurikulum sewajarnya mengajarkan panduan ilahiyah, elok dalam ilmu-ilmu ibadah mau pun ilmu-ilmu biasa.

4. Penetapan Guru



Pengampu harus menggubris guru yang dipilih (baik oleh dirinya sendiri maupun oleh sekolah) untuk mengarahkan anak-anaknya. Seorang guru yang baik didefinisikan sebagai guru yang mempraktekkan ibarat Islam untuk kesehariannya, koyak ilmu, tidak suka menyelak, dan bahu-membahu dengan pengampu murid oleh komunikasi yang berkesinambungan.

referensi:
http://mutiaraharapan.sch.id/sekolah-islam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar