Senin, 23 November 2015

Bisnis Pembuatan Peti Mati Mengumpulkan Keuntungan

Hampir bertambah dari 10 tahun Pakistan bagian barat laut dilanda aksi-aksi kesewenang-wenangan kelompok pembangkang ekstremis. Namun, tragedi tersebut justru menerbangkan wirausaha provinsial dalam sisi penjualan peti mati. Peti mati sepatutnya tidak dipakai dalam upacara pemakaman konvensional Islam tatkala Pakistan. Namun,, korban-korban ledakan bom dengan biasanya sungguh berkeping-keping dikuburkan dalam peti mati. Penggagas usaha peti mati tatkala Pakistan ialah Jehanzeb Khan, 60. Dia sudah menghasilkan dan memasarkan peti mati mulai 1980-an.

“Awalnya, saya semuanya menjual dua atau tiga peti mati, ” kata Khan. Bisnis Pabrik Peti Mati yang dirintis Khan ini mulai bangkit ketika aksi-aksi pemberontakan kelompok ekstremis merebak pada 2004, setelah penyerangan Amerika Konsorsium ke Afghanistan. Menurut supremasi Pakistan, semakin dari 50 ribu sosok tewas ditembak, terkena ledakan bom, maupun serangan hilangkan diri. “Orang-orang mulai menimbulkan peti mati untuk jasad-jasad secara meninggal akibat serangan, ” jelas Khan. Sekarang, Khan menjual kurang lebih 15 peti mati sehari. Selain dia, siap 40 pembuat dan penjual lain di Peshawar. Ketika sebuah kampus yang dikelola militer dalam Peshawar diserang kelompok Taliban, Desember lalu, Khan nampi pesanan 60 peti mati. Dia berupaya merintangi stok setidaknya 80 peti mati untuk bersiap-siap jika siap serangan meriah tiba-tiba. Untuk Khan, usaha yang dia geluti ini bisa jadi berasa sungguh pedas, apalagi dia pun mesti mengambil moral dari situ. Saat serangan Taliban berlangsung di sekolah militer yang Peshawar, misalnya, Khan mengaku, “Waktu ini saya ngerasa sungguh tersinggung. ”



Penjual lain peti mati ialah Shehryar Khan, 23. Peti matinya lebih kadang kala dipesan pasukan militer atau paramiliter. “Kami membuat peti mati khusus dalam militer. Tersebut biasanya meminta material yang bagus, tiang yang kian baik, & ada pegangannya, ” kata Khan. Bagi model peti mati biasa, Khan menjualnya seharga US$30. Selama itu, bagi model yg dia tutur deluxe, harganya mencapai US$100. “Sekali ataupun dua kali di setahun, aku harus menciptakan peti mati yang sangat tertentu jika terselip pejabat terampil militer yang meninggal. Kita menggunakan kusen cedar, busa yang bernas tinggi, pula kain beludru untuk bagian khusus hal itu. Harganya kira-kira 35 ribu rupee, lebih kurang US$350, ” jelas Khan lagi.



Setara dengan aturan Islam, pemakaman dilakukan secepatnya, terutama pra matahari terjeblos di tarikh yang sama dengan waktu meninggal seseorang. Sebab itu, Shehryar Khan menggagas pelayanan 24 jam. Seorang pramuniaganya, Niaz Ali Shah, 31, mengesahkan tidur dalam toko setiap malam. “Pengemudi ambulans sertaterus, sudah terbuka kami menerima 24 beker. Jadi kapan saja siap yang perlu peti mati, sopir ambulans benar membawa mereka ke toko kami, ” kata Shah. Shah seorang diri mengaku sungguh bekerja dalam toko Shehryar Khan selama 4 tahun. Bagi Shah, pekerjaannya itu bagian daripada kewajiban religius. “Kami berbagi duka sesama. Kami menyervis peti mati bakal mereka sekaligus sebagai pengingat bahwa member semua kendati akan tak bernyawa kelak, ” ucap Shah.
referensi :
www.Peti-mati.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Peti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar