Selasa, 06 Oktober 2015

Teknik & Strategi Menulis Berita di Media Online

Karakteristik pembaca media online berbeda secara pembaca media cap. Users membaca situs - situs 25% lebih pelan daripada membaca media cetak. Users juga hanya membaca tenang dari 28% kicauan yang ada pada tampilan layar (Paul Bradshaw). Users lazimnya tidak membaca tanda satu persatu, namun memindainya (scanning) penampilan situs (karakteristik beda lihat di sini). Perbedaan karakter users mengakibatkan adanya perbedaan antara menulis pada media konvensional beserta media online.
 


Paul Bradshaw memberikan 5 tips menulis pada media online. Tips tersebut adalah Brevity, Adaptabilty, Scannability, Interactivity, Community and Communication. Bradshaw kemudian menyingkatnya menjadi BASIC.

1. Brevity ( Ringkas / Singkat)

Roberts Niles dalam How To Write For The Web merencanakan The Shorter, the Better. Menulis di media online benar-benar harus singkat. Hal ini terkait dengan daya tahan manusia yang terbatas ketika menyelidiki layar. Jika vokal dalam media online terlalu panjang, maka mata akan terkapah-kapah membaca. Akibatnya users tidak akan membaca tulisan hingga selesai, atau bahkan tidak membacanya sama sekali. Selain itu, tulisan dalam tumpuan online harus pendek karena menyesuaikan dengan tingkat kesibukan pribadi yang tinggi. Khalayak sekarang ini seharga memiliki sedikit saat untuk membaca syarat. Jadi berita dengan ringkas adalah dengan mereka butuhkan.

2. Adaptability (Kemampuan Penyesuaian )

Teknologi Berita Harian yang berkembang begitu laju menuntut siapapun secara menulis di syarat online untuk mengakurkan diri. Jurnalis ataupun wartawan online dituntut menyajikan informasi-informasi dgn media yang konvergen. Maksud media dengan konverg­­­­­­­en adalah reporter mampu memanfaatkan bagus audio, visual, video, ke dalam tulisannya. Media yang konvergen adalah salah satu superioritas media online yang tidak dimiliki media lain sehingga harus dimaksimalkan.

Tidak hanya pada konvergensi media, penulis media online pula dituntut untuk ketahui kebutuhan pembaca dalam tengah kebutuhan dan referensi publik. Dengan demikian users/ pembaca siap memanfaatkan informasi-informasi secara di tulis.

3. Scannability (Kemampuan untuk dipindai)

Rata-rata penerbangan users ke satu buah website sangat kecil. Kunjungan selama 10 menit sudah dapat dikatakan cukup periode. Rata-rata users menyigi sebuah situs hanya dalam seperduapuluh era. Mengingat durasi yang sangat singkat, mengundang sebuah tulisan di dalam media online memukau dan mudah guna dipindai.

4. Interactivity

Interactivity membuat provider dan users menjadi lebih dekat. Karena memungkinkan terlibat secara lansgung. Pembaca gak hanya membaca namun juga bisa tersangkut secara langsung. Adanya link yang baku menghubugkan website-website terakit dengan tulisan. Hal ini membuat situs - situs semakin menarik. Selain itu mendorong users untuk aktif turut dengan mengklik link-link tersebut.

5. Community and Conversation (Komunitas dan Komunikasi)

Eksistensi media online memberikan kesempatan bagi sapa saja untuk berkomunikasi. Hal ini memproduksi pembaca membentuk kelompok-kelompok pembaca atau peguyuban. Mereka bisa sama-sama bertukar pendapat atau aliran karena media online memberi kesempatan untuk saling berinteraksi.

Pada media online, pembaca bukan hanya sekedar audiens. Selain mencipatkan grup-grup diskusi, pembaca juga bisa menempa berita. Adanya syarat online membuat citizen journalisme menemukan ketika dan tempatnya. Sapa saja bisa Menulis berita di prasarana online.

Di bagi merupakan tips & trik menulis pada media online. Privat pembaca yang eksentrik dengan media cetak mau tidak rencana menutut adanya regenerasi dalam cara Menulis di media online. Semoga tips serta trik di untuk bermanfaat

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar