Siapapun
pasti mengenal pulau terkait, letaknya yang tidak tersendiri dari DKI
Pulau seribu menyimpan sejuta keindahan yang bukan ternilai harganya
darimanapun. Kecuali hal berikut jika dirusak sebab mereka-mereka yang
tidak bertanggungjawab menjaga alam terkait. Hmm…menjelajahi pulau
seribu memang tidak segampang yang kita renungkan, selain membutuhkan
transportasi khusus, juga mengidamkan biaya yang besar untuk mengitari
sekitar pulau di Kepulauan Seribu. Beruntungnya bagi saya kali ini pergi
ke Kepulauan seribu yang memiliki 110 pulau dengan mudahnya hanya
dengan kulit cepat, kami menjepit sejumlah pulau yang kaya akan
keindahannya. Perjalanan saya itu tidak sendiri, kesempatan ini ditemani
oleh 10 tim yang mempunyai beragam pengalaman di dalam jelajah wisata
atas berbagai kota di tanah air.
Berbicara menyerempet Pulau Seribu
pastinya yang dibicarakan beberapa orang adalah panorama antik yang
asri dan ekosistem yang sedang terjaga ke asriannya. Pastinya sih
sungguh.. karena keindahannya kepulauan ini, membuat para wisatawan
mengunjungi Pulau ini berulang kali. Pengembaraan kami tidak hanya
sekedar melihat kemungelan kepulauan seribu, tersebut sudah biasa! Namun
yang tidak biasanya merupakan, petualangan jelajah gizi, mengitari
berbagai kuliner dan sumber kompetensi laut dari sekitar pulau yang
terdapat di kepulauan seribu.
Pulau ini mempunyai tempat andalannya dengan bernama Pasir Gadis
atau Virgin Beach yang dapat kalian tempuh kurang lebih 5 menit
menggunakan kereta angin yang telah disediakan sama masyarakat setempat,
member dapat menikmati seri sunset di sore hari sembari santai
menikmati pemandangan manusia bermain voli, sayangnya moment ini gak
terkejar. Di pasir perawan ini ada ‘kafe’ sederhana secara menyediakan
es mumbang sambil santai berperan dengan keindahan vista pantai ini.
Pengembaraan kami ini diawali dari Ancol, tepatnya Marina tempat
parkirnya semua kapal pandai. Biasanya kalau aku berangkat sendiri,
harganya bisa mencapai 500-850 ribu/orang, dengan kapasitas penumpang
maksimal 60 orang.
Ok, pengembaraan kami ini dimulai dari Ancol menuju Pulau Pari.
Apabila dilihat dari GPS selama perjalanan pulau terkait memang mirip
amat dengan ikan pari. Namun bukan berarti pulau ini penghasil ikan
pari? Sedangkan rumput laut…ya gak percaya khan? Jadi tidak hanya
kementerangan pulaunya saja, bagi wisatawan coba sekali-sekali melihat
hasil peladangan rumput laut pada tempat ini, valid luar biasa.
Selama mendarat ke pulau ini, tidak disangka suket laut menjadi
satu diantara primadona mata pencaharian warga setempat. Bahkan kaum
petani di Pulau ini sudah mondar-mandir memberikan sejumlah kinerja cara
membibitkan suket laut yang baik dan benar. Beranekan rumput laut di
pulau ini disusun menjadi berbagai benih makanan/cemilan/ manisan pula
lho. Harganya pula terjangkau minimal Rp. 10. 000, terjangkaulah.
Tim Jelajah Gizi juga mendapatkan disiplin cara menanam suket
laut yang benar. Selama mendapat pelajaran para petani luar biasa
terampil dan sesak semangat untuk membibitkan rumput laut. Tersebut
yakin dan beriktikad hasil yang akan mereka dapatkan pasti melimpah
nantinya dikarenakan angin yang buntal di saat ini memproduksi rumput
laut pandai bertumbuh dan impak yang melimpah dan khwalitas pun harusnya
terbaik.
referensi:
http://pulauseributour.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar