Jumat, 09 Oktober 2015

Menumbuhkan Daya Saing UKM Melalui Desain Kemasan

Saat ini sangat banyak komoditas lokal yang didapatkan UKM yang punya potensi bersaing dengan cukup tinggi di pasar modern. Sayangnya, sedang banyak produk provinsial yang dihasilkan UKM masih lemah dalam desain kemasan disamping pasokan dan taraf masih sering terkendala.

Pentingnya inovasi & desain kemasan ini mengemuka dalam pelatihan manajemen yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulawesi Selatan beberapa saat lalu. Dalam pelatihan selama 2 tarikh materi difokuskan di pengambangan aspek tata usaha, utamanya pemasaran & pengembangan akses rekan. Selain itu, akseptor dibekali pula sudut pengembangan inovasi, model dan kemasan komoditas serta materi sekitar akses permodalan. Penjelasan tentang pentingnya disain kemasan bagi UKM diulas dalam tulisan berikut ini.

Disadari kadang, Kecenderungan konsumen sekarang melihat dulu kemasan, kemudian rasa dan bentuknya karena paket yang tampak dengan nyata. Hal tersebut jelas harus menjadi fokus perhatian khususnya bagi para produser kemasan untuk mengusulkan desain-desain yang menarik dan menjual buat produk UKM.

6203182427666436760.jpg

Besar kemasan produk UKM yang tidak standar, seperti tidak memenuhi aspek estetika atau kementerangan, ergonomis atau gampang dipegang, dan unsur keamanan produk. Paket produk makanan UKM masih banyak dibuat apa adanya, tidak simpan, dan terkadang gawat dari segi kesehatan tubuh karena menggunakan bahan-bahan kimia.

Banyak pelaku UKM enggan untuk mengatur kemasan disebabkan masalah biaya dan mereka tidak tahu harus mencari ke mana untuk membuat paket yang lebih indah dan aman. Disinilah peran berbagi pembahasan untuk membantu dan memfasilitasi UKM membenarkan desain kemasannya.

Konsekuensi desain kemasan

Selongsong merupakan media pemasaran dalam menginformasikan barang. Pada kemasan terdapat beberapa informasi yang sangat mendukung untuk orang yang pertama-tama melihatnya seperti mereguk, berat, waktu kadaluarsa dan informasi yang lain. Faktor yang pas dalam memilih selongsong berdasarkan unsur-unsur dasar seperti kesesuaian dengan produk, tepat urusan pengiriman produk, stok bahan kemasan, peringkat ekonomis serta cara teknik pengemasan tersebut sendiri harus diperhatikan.

Jika kemasan akan digunakan semaksimal sepertinya dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menyalurkan sejumlah faktor krusial sebagai berikut:

SISI PENGAMANAN. Melindungi barang terhadap berbagai peluang yang dapat sebagai penyebab timbulnya kesediaan barang. Misal: udara, sinar, jatuh, tumpukan, kuman.

FAKTOR PER-EKONOMIAN. Perhitungan biaya penerapan yang efektif termasuk pemilihan bahan, maka itu biaya tidak melebihi proporsi manfaat.

SISI PENDISTRIBUSIAN. Mudah didistribusi dari pabrik di distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan penyimpanan & pemajangan perlu dipertimbangkan.

FAKTOR KOMUNIKASI. Guna media komunikasi secara menerangkan atau mencerminkan produk, citra sebutan, dan juga guna bagian dari promosi, dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami, & diingat.

FAKTOR ERGONOMI. Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah diboyong, dipegang, dibuka, & mudah disimpan.

SEGMEN ESTETIKA. Keindahan yakni daya tarik visual yang mencakup pertimbangan implementasi warna, bentuk, merek/ logo, ilustrasi, huruf dan tata letak untuk mencapai mutu daya tarik visual secara sempurna.

FAKTOR IDENTITAS. Berdasar pada keseluruhan, kemasan pantas berbeda dengan paket yang lain, yakni mempunyai identitas produk agar mudah dikenali, serta membedakannya dengan produk-produk lain.
referensi :
www.akapack.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar