Minggu, 13 September 2015

Jenis-jenis Sistem Penyediaan Minuman Bersih

Sistem Sambungan Langsung

Pada Sistem sambungan Langsung, pipa distribusi dalam gerha disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada perumahan dan gedung yuwana tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan ditetapkan per Perusahaan Air Teguk.

Sistem Tangki Atap

Pada sistem Tangki Atap air ditampung lebih dahulu di dalam tangki bawah. (dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas secara biasanya dipasang dalam atas atap / di atas lantai tertinggi bangunan. Mulai tangki ini, Air didistribusikan ke semua bangunan. Sistem Bak Atap diterapkan karena alasan-alasan sebagai lalu:

Selama airnya digunakan, perubahan tekanan dengan terjadi pada alat plambing hampir gak berarti. Perubahan tolakan ini hanyalah hukuman perubahan muka Air dalam tangki atap.

Sistem pompa secara menaikkan air ke tangki atap bekerja secara otomatik dgn cara yang amat sederhana sehingga mungil sekali kemungkinan.

Timbulnya kesulitan. Pompa lazimnya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap.

Penyelenggaraan tangki atap luar biasa sederhana dibandingkan dengan misalnya tangki menekan

Sistem Tangki Menimpa

Prinsip sistem Penyediaan Air Minum adalah sebagai berikut: air yang telah ditampung dalam tangki lembah, dipompakan ke pada suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. air dari tangki tersebut dialirkan di dalam sistem distribusi bangunan. Pompa berlaku secara otomatik yang diatur oleh suatu dtektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak menggelembungkan: pompa berhenti hidup kembali setelah tolakan mencapai suatu pias maksimum yang ditetapkan dan bekerja balik setelah tekanan merebut suatu batas utama tekanan yang ditetapkan juga. Daerah fluktuasi biasanya ditetapkan 1-1. 5 kg/cm2. Sistem tangki tekan lazimnya dirancang sedemikian sikap agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki besar perut air. Jika awalnya tangki tekan mengandung udara bertekanan nada, kemudian diisi Air, maka volume puputan yang akan mengembang hanya 10% volume tangki. Untuk mengatasi hal ini, dimasukkan udara kempa bertekanan lebih besar dari tekanan atmosfer.

Restan Sistem Tangki Menimpa adalah:

Dari segi estetika tidak menyolok jika dibandingkan dgn tangki atap.

Gampang perawatannya karena siap dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainnya.

Harga asal lebih rendah dipadankan dengan tangki dengan harus dipasang pada atas menara.

Kekurangannya adalah pompa dengan sering bekerja maka itu menyebabkan keausan di saklar lebih cepat.

Sistem Tanpa Tangki



Dalam sistem Tanpa Tangki tidak diterapkan tangki apapun, cantik tangki bawah, tangki tekan maupun bak atap. Air dipompakan langsung ke sistem pecah bangunan dan menggelembungkan menghisap air saksama dari pipa yang utama (misal: pipa yang utama PDAM).

Sistem penyediaan air bersih yang dipakai untuk Pesanggrahan umumnya adalah Sistem tangki atap Sistem tangki atap digunakan dengan pertimbangan:

Dgn adanya Roof tank maka ketersediaan Air akan terjaga pada setiap waktu khususnya saat saat pemakaian klimaks.

Perubahan tekanan secara terjadi tidak begitu berarti, hanya kelanjutan perubahan muka Air dalam tangki.

Menyesuaikan kerja pompa



referensi:
http://air-minum.org
https://id.wikipedia.org/wiki/Air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar