Kemajuan smartphone di tahun 2015 ini benar pesat bahkan condong liar
tak terkendali. Demi reputasi & citra, vendor kelas atas cenderung
membuat smartphone dengan spesifikasi “gila-gila-an” yang sebetulnya
bukan berguna bagi kegunaan smartphone itu seorang diri.
Saat
ini, muncul smartphone kelas atas dengan layar 5” Resolusi Full HD
(1020x1980 (2K) ) atau apalagi 4K dan mempunyai processor 4 / 8 core
2-2. 5 GHz 32bit atau 64bit secara RAM 3 GB - 4 GB. Dengan spesifikasi
selevel itu, tetap aja Smartphone hanya menunaikan fungsi “Call,
HUBUNGI, Email, Chating, Kalendar, sedikit mengetik dan memainkan movie
HD”, ditambah kemampuan mengabadikan plus games.
Untuk
perbandingan, PC Desktop saya pada 5 tahun yang lalu memiliki
spesifikasi processor AMD dual core 64 bit 3 GHz dengan JENDELA TINGKAP 2
GB, VGA AMD Radeon dan HDD 1 TB, Monitor 19” 1440x900. Selain untuk
menjalankan aplikasi dasar sebagaimana Internet, Office, hiburan, hingga
sekarang tetap cukup enak buat menjalankan aplikasi ukuran dan rakus
memory seperti CorelDRAW Graphic Suite 15 & Adobe Photoshop Creative
Suite 5. Mengangkat Games 3D juga masih cukup putus dengan memakai
seting tertentu.
Bisa dipandang, spesifikasi aplikasi android
waktu ini ini telah mengendalikan PC Desktop pada 5 tahun secara lalu.
Ironisnya smartphone itu tetap hanya memiliki fungsi besar tetapi tetap
terpatok. Artinya, spesifikasi ini menjadi sia-sia karena tak bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Jauh lebih bermanfaat jika
memilih smartphone kelas menengah dan terak uangnya bisa dikenakan untuk
membeli notebook, konsol games atau Kamera Mirrorless / DSLR.
Untuk memilih dan membeli Smartphone kelas menengah, terselip beberapa hal dengan harus diperhatikan:
1. Merk dan Toko dimana kita mengambil
Merk
bisa menunjukan kualitas dari Smartphone walau terkadang bukan selalu
begitu. Karena akan selalu siap 2, 3 rakitan yang cacat. Amat tidak merk
menunjukan tingkat kepercayaan hendak jaminan mutu.
Memilih dan
membeli smartphone “lokal” memiliki resiko tersendiri karena ada
beberapa toko sekalipun distributor yang bermain curang. Seperti yang
terjadi di ITC Roxy Mas ataupun ITC Fatmawati. Senyampang HP bekas
markah jelek dijual serupa HP Baru. Itu biasa melakukan ini karena box
& isinya terlihat sedang mulus dan tiket garansinya tidak pada cap
dan dibiarkan kosong.
Ada saja antara Serial Number di Box
beserta Serial Number HP berbeda, walau HP ini keluaran seri terbaru.
Hal Berikut menunjukan bahwa itu merupakan HP secara sudah direkondisi.
Guna
mengeceknya sungguh gampang. Dari System Android masuk ke setting,
sentuh menu mengelokkan bawah “about phone”, sentuh “status” dan samakan
build number, imei dan serial number antara yang tertera di HP dengan
yang dalam box.
2. Uraian dan Harga
Direntang harga 4
juta-an, ada “merk Lokal” Polytron W9500 Prime 5 dengan uraian yang
bagus. Sebeng 5” Full HD = 1080x1920, RAM 2 GB, Storage 32 GB, CPU MTK 4
core 1. 5 Ghz. Kelemahan smartphone berikut adalah di Aki yang hanya
2000 mAh. Dan harus bersaing dengan Lenovo K900 yang turun lebih baik
ataupun Lenovo Vibe X yang lebih memikat perhatian.
3. Aki
Baterai
dengan kekebalan besar menjadi alternatif rasional yang elok, besarnya
berkisar sempang 2200 mAh - 4000 mAh. Tidak hanya besarnya mAh, seberapa
lama smartphone bisa bertahan sesungguhnya lebih ditentukan oleh Power
Management, Chip dan kualitas baterai itu sendiri. Ini yang berbeda
antara smartphone yang tunggal dengan smartphone dengan lainnya.
referensi :
www.androidapl.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar