Sabtu, 13 Juni 2015

Kabar K-Pop pada Remaja Lintas Negeri

Diantaranya sudah tidak langka lagi di telinga kita apabila mengikuti tentang K-Pop. Yap, budaya populer yang satu ini sangat hits dan beroperasi menyihir para akil balig di penjuru wilayah khususnya Indonesia. Sesuatu ini merupakan salah satu akibat dari imbas globalisasi yang lulus pesat, yang menganjurkan ruang gerak guna mereka mengunggah seluruh informasi ter up to date dari boyband dan girlband favorit mereka. Info tersebut bisa berbentuk video streaming sekitar drama, musik video, dance cover, reality show, bahkan make up tutorial secara diperkenalkan oleh anggota girlband, dan pada sponsori pula sebab salah satu produk kecantikan terkenal di teritori ginseng tersebut. Jumlah pula remaja kita yang dapat mengaudit aktivitas idola itu lewat jejaring perangkat sosial seperti twitter atau facebook. Sungguh tidak mungkin, terlebih kerap kali penuh remaja kita menunjuk K-Pop sebagai kiblat gaya hidup, termasuk K-fashion dan K-beauty.



Apalagi sering pula dijumpai kabardunia.com tanggapan remaja member yang terlalu fanatik dengan euforia K-Pop dan pada kala ditanya tentang pikiran dan kesenian lingkungan asal sendiri, tersebut pun bingung. Tidak tahu ulah siapa, yang jelas akal budi Indonesia sudah rontok bersaing dengan tradisi asing tsb. Sedangkan masyarakat kita sudah biasa disosialisasikan dan dikenali oleh kebudayan-kebudayaan Nusantara sedari TK, SD, dst seperti menari, mengenal dan mempergelarkan alat musik tradisional, dan juga karya-karya sastra dari bebagai daerah. Bila hal ini dibiarkan secara terus menerus dapat diperkirakan akan melunturkan mencicip cinta pada pranata sendiri.

Pada tara yang sudah kronis, bukan tidak barangkali generasi kita sudah mulai malu buat mengakui budayanya serta dapat menjurus pada hilangnya jati diri serta rasa nasionalisme. Akan tetapi, walaupun demikian, rasa nasionalisme itu anehnya bisa menguat & tiba-tiba timbul beserta sendirinya apabila terdapat intervensi dari negri tetangga yang nyolong-nyolong mengakui hasil tamadun daerah Indonesia. Beda cerita apabila member bicara masalah K-Pop di negara perbatasan Israel dan Palestina. Disini bukan fanatisme budaya yang dipersoalkan, tetapi lebih di hiburan semata dengan maih berada dalam batas normal guna masyarakat disana. Apalagi katanya, K-Pop terkait kabarnya berjasa pada upaya perdamaian melibat kedua negara tersebut. Memang apa agaknya yang membuat K-Pop ini begitu penting disana? Ternyata, pranata yang telah membesarkan identitas SHINee, SNSD, Sistar, dan Big Bang itu dengan sukses dapat menyatukan karet penggemar dari warga Israel dan Palestina terlihat lebih rapat dan agaknya bisa menjadi angin hangat sementara, untuk melupakan sebentar ketegangan & permasalahan yang meronce hadapi sekarang. Wajar ini adalah kabar baik. Contoh dampak absolut yang bisa member petik dalam taktik penetrasi budaya langka pada suatu tempat. Tidak ada salahnya Nusantara mengambil pelajaran mulai peristiwa tsb.

Alangkah baiknya apabila kebudayaan Indonesia disajikan dgn lebih menarik, disertai keikutsertaan pemerintah dalam memfasilitasi acara-acara & kegiatan yang bertugas dengan pengenalan pikiran ke masyarakat ukuran. Dan pendekatannya pun harus bisa menempati untuk semua padang, tidak hanya guna kaum elite. Tujuannya jelas, untuk merangkup masyarakat kita mudah-mudahan kembali, agar menggagas mata pada kritis kebudayaan yg melanda negeri ini. Waktu belum terlambat. Namun demikian itu semua hendak percuma, apabila kita masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda belum tergerak jiwa serta raganya untuk menyantuni upaya pelestarian akal budi daerah. Toh segenap bisa dipertimbangkan, bukan semua budaya asing yang masuk tersebut merupakan hal negatif. Kita juga kudu melek dunia luar, mengetahui perkembangan & peristiwa-peristiwa yang tercipta disana. Setelah itu menganalisis, serta memilah dengan cermat mana yang sesuai, & mana yang tidak.

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar