Karakteristik pembaca perangkat online berbeda dengan pembaca media
cetak. Users membaca website – website 25% lebih pelan daripada membaca
tumpuan cetak. Users saja hanya membaca redup dari 28% kicauan yang ada
dalam tampilan layar (Paul Bradshaw). Users lazimnya tidak membaca
omongan satu persatu, akan tetapi memindainya (scanning) penampilan
situs (karakteristik beda lihat di sini). Perbedaan karakter users
mengakibatkan adanya perlawanan antara menulis di media konvensional
secara media online.
Paul Bradshaw memberikan 5 tips menulis dalam media online. Tips tersebut adalah Brevity, Adaptabilty, Scannability, Interactivity, Community and Communication. Bradshaw kemudian menyingkatnya menjadi BASIC.
1. Brevity ( Senang / Singkat)
Roberts Niles dalam How To Write For The Web menyebutkan The Shorter, the Better. Menulis dalam media online betul2 harus singkat. Hal ini terkait beserta daya tahan manusia yang terbatas ketika menatap layar. Jika vokal dalam media online terlalu panjang, dipastikan mata akan tersengal-sengal membaca. Akibatnya users tidak akan membaca tulisan hingga selesai, atau bahkan tidak membacanya sama sekali. Selain ini, tulisan dalam syarat online harus simpan karena menyesuaikan beserta tingkat kesibukan oknum yang tinggi. Wong sekarang ini hanya memiliki sedikit ruang untuk membaca perangkat. Jadi berita dengan ringkas adalah yang mereka butuhkan.
Lalu cara-cara untuk menciptakan tulisan menjadi ringkas:
Hilangkan kata-kata yang bukan penting
Usahakan satu buah tulisan berita online tidak kian dari 800 tanda
Jumlah kata pada setiap paragraf tidak bertambah dari 100 kata
One idea tiap-tiap paragraph. Setiap paragraph harus jelas ideologi pokoknya
Tidak demi menambahkan latar belakang ke dalam tulisan. Tinggal menautkan latar belakang mulai berita lain ke dalam tulisan
Menyarikan dengan piramida terjungkal, yang terpenting di atas
2. Adaptability (Kemampuan Adaptasi )
Teknologi yang bangun begitu pesat menyalahkan siapapun yang menurun di media on line untuk menyesuaikan muncul. Jurnalis atau pewarta online dituntut menyajikan informasi-informasi dengan media yang konvergen. Penentuan media yang konvergen adalah jurnalis mampu memanfaatkan baik audio, visual, video, di dalam tulisannya. Media yang konvergen adalah salah satu kelebihan prasarana online yang tidak dimiliki media lain jadi harus dimaksimalkan.
Bukan hanya dalam konvergensi media, penulis media online juga dituntut untuk tahu hajat pembaca di terus kebutuhan dan kepustakaan publik. Sehingga users/ pembaca bisa membonceng informasi-informasi yang di tulis.
3. Scannability (Kemampuan untuk dipindai)
Rata-rata kunjungan users ke sebuah website – website sangat singkat. Penerbangan selama 10 menit sudah dapat disebut cukup lama. Sama users menilai satu buah situs hanya di dalam seperduapuluh detik. Mengingat durasi yang amat singkat, mengharuskan suatu tulisan dalam perangkat online menarik dan mudah untuk dipindai.
Berikut merupakan kaum tips supaya pembaca mudah memindai tulisan:
Headline tidak taksa atau ambigu
To the point. Hindari tulisan yang berbelit-belit. Caranya dengan menyajikan secara keras pra menuliskannya. Manusia cenderung berbicara lebih to the point dipadankan ketika menulis
Menempatkan Sub headings. Bila sebuah tulisan bertambah dari 300 omongan, sub headings membangun pembaca memindai tulisan tersebut secara bertambah efektif
Menambahkan Bullets List. Penomoran ataupun bullet list sehat pembaca untuk kian memahami isi teks. Mungkin di syarat cetak penomoran / bullet terlihat sergut, tetapi di perangkat online bullet list sangatlah membantu.
Blockquotes. Tambahkan kutipan agar pembaca lebih nyaman dalam membaca vokal media online
Highlight. Tandai kata-kata berarti dengan warna unik, ditebalkan, dimiringkan, digarisbawahi, atau dengan ukuran yang berbeda
Jadikan tulisan dalam potongan-potongan (chunks) supaya penampilan lebih menarik serta pembaca tidak segera bosan
Maksimalkan aplikasi SEO (Search Engine Optimization) untuk mempermudah users mencari vokal di search enginge atau mesin pencari (misal google). Caranya dengan membuat kata kunci semenarik mungkin
Hindari salah ketik, biar pembaca lebih pandai paham
referensi:
http://www.suara.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Berita
Paul Bradshaw memberikan 5 tips menulis dalam media online. Tips tersebut adalah Brevity, Adaptabilty, Scannability, Interactivity, Community and Communication. Bradshaw kemudian menyingkatnya menjadi BASIC.
1. Brevity ( Senang / Singkat)
Roberts Niles dalam How To Write For The Web menyebutkan The Shorter, the Better. Menulis dalam media online betul2 harus singkat. Hal ini terkait beserta daya tahan manusia yang terbatas ketika menatap layar. Jika vokal dalam media online terlalu panjang, dipastikan mata akan tersengal-sengal membaca. Akibatnya users tidak akan membaca tulisan hingga selesai, atau bahkan tidak membacanya sama sekali. Selain ini, tulisan dalam syarat online harus simpan karena menyesuaikan beserta tingkat kesibukan oknum yang tinggi. Wong sekarang ini hanya memiliki sedikit ruang untuk membaca perangkat. Jadi berita dengan ringkas adalah yang mereka butuhkan.
Lalu cara-cara untuk menciptakan tulisan menjadi ringkas:
Hilangkan kata-kata yang bukan penting
Usahakan satu buah tulisan berita online tidak kian dari 800 tanda
Jumlah kata pada setiap paragraf tidak bertambah dari 100 kata
One idea tiap-tiap paragraph. Setiap paragraph harus jelas ideologi pokoknya
Tidak demi menambahkan latar belakang ke dalam tulisan. Tinggal menautkan latar belakang mulai berita lain ke dalam tulisan
Menyarikan dengan piramida terjungkal, yang terpenting di atas
2. Adaptability (Kemampuan Adaptasi )
Teknologi yang bangun begitu pesat menyalahkan siapapun yang menurun di media on line untuk menyesuaikan muncul. Jurnalis atau pewarta online dituntut menyajikan informasi-informasi dengan media yang konvergen. Penentuan media yang konvergen adalah jurnalis mampu memanfaatkan baik audio, visual, video, di dalam tulisannya. Media yang konvergen adalah salah satu kelebihan prasarana online yang tidak dimiliki media lain jadi harus dimaksimalkan.
Bukan hanya dalam konvergensi media, penulis media online juga dituntut untuk tahu hajat pembaca di terus kebutuhan dan kepustakaan publik. Sehingga users/ pembaca bisa membonceng informasi-informasi yang di tulis.
3. Scannability (Kemampuan untuk dipindai)
Rata-rata kunjungan users ke sebuah website – website sangat singkat. Penerbangan selama 10 menit sudah dapat disebut cukup lama. Sama users menilai satu buah situs hanya di dalam seperduapuluh detik. Mengingat durasi yang amat singkat, mengharuskan suatu tulisan dalam perangkat online menarik dan mudah untuk dipindai.
Berikut merupakan kaum tips supaya pembaca mudah memindai tulisan:
Headline tidak taksa atau ambigu
To the point. Hindari tulisan yang berbelit-belit. Caranya dengan menyajikan secara keras pra menuliskannya. Manusia cenderung berbicara lebih to the point dipadankan ketika menulis
Menempatkan Sub headings. Bila sebuah tulisan bertambah dari 300 omongan, sub headings membangun pembaca memindai tulisan tersebut secara bertambah efektif
Menambahkan Bullets List. Penomoran ataupun bullet list sehat pembaca untuk kian memahami isi teks. Mungkin di syarat cetak penomoran / bullet terlihat sergut, tetapi di perangkat online bullet list sangatlah membantu.
Blockquotes. Tambahkan kutipan agar pembaca lebih nyaman dalam membaca vokal media online
Highlight. Tandai kata-kata berarti dengan warna unik, ditebalkan, dimiringkan, digarisbawahi, atau dengan ukuran yang berbeda
Jadikan tulisan dalam potongan-potongan (chunks) supaya penampilan lebih menarik serta pembaca tidak segera bosan
Maksimalkan aplikasi SEO (Search Engine Optimization) untuk mempermudah users mencari vokal di search enginge atau mesin pencari (misal google). Caranya dengan membuat kata kunci semenarik mungkin
Hindari salah ketik, biar pembaca lebih pandai paham
referensi:
http://www.suara.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar