Selasa, 12 Mei 2015

Pertimbangan Menyeleksi Rumah pada Perumahan

Sepuluh tahun yang lalu, hamba nekat mengambil kredit rumah di daerah Gedangan yang cukup dekat dengan Bandar udara Juanda. Gedangan merembes wilayah perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Wakt itu pertimbangan utamanya karena penghasilan benar-benar hanya mampu ‘dipaksa’ untuk menyicil rumah di Sidoarjo. Selama rumah yang pendek dengan tempat kerja di Surabaya sudah tidak bisa terjangkau dengan akal sehat versi saya.

Awalnya seorang teman baik memengaruhi saya untuk mengambil rumah. Dengan menyibakkan brosur yang didapatnya dari sebuah eksposisi perumahan, dia menunjukkan saya untuk mengambil rumah yang uang mukanya cukup terjangkau. Akhirnya sayapun terganggu untuk mengambil griya di tempat yang sama. Padahal waktu tersebut, cicilan rumah tiap-tiap bulannya untuk 10 tahun hampir sama dengan 2/3 pungutan saya di teritori kerja. Namun sohib baik saya meyakinkan kalau saya dapat mencicil rumah mulai pendapatan lain di luar pekerjaan yang utama saya. Memang, merebut rumah terkadang mesti nekad. Alhamdulillah, selesai 2012 kemarin, nomor rumah BTN aku lunas.

Bila Engkau juga sedang interior proses mempertimbangkan mengulak rumah, maka pertimbangkan beberapa hal dibawah ini:

Survey lokasi apakah area http://netproperty.net/blog/perumahan-baru-di-tangerang/ tergolong area bebas luapan. Lihat saja waduk atau kalau mesti tanyakan pada warga sekitar apakah terkadang banjir atau bukan. Mungkin perumahannya gak banjir karena permukaan tanahnya lebih tinggi daripada sekitar perumahan. Namun bila urut-urutan menuju perumahan juga sering banjir, dipastikan akan merepotkan pula.

Jarak perumahan ke jalan besar. Jarang ada perumahan yang persis di pinggir jalan setapak utama. Andai tanda lokasi perumahan mesti masuk, maka pertimbangkan apakah tersedia muatan umum atau tidak. Lokasi perumahan hamba hanya 1. 5Km dari jalan raya utama Surabaya - Sidoarjo, sehingga memudahkan terusan untuk ke Surabaya atau ke Metropolis Sidoarjo. jarak ityu juga tidak terlalu jauh andai tanda harus pulang dengan berjalan kaki atas jalan utama.

Petunjuk menghadap rumah. Abdi melakukan transaksi wisma di awal awal, sehingga dengan swatantra menentukan rumah mana yang mau dipesan. Semua rumah menghadap ke utara atau selatan. Saya lebih memilih rumah menghadap ke selatan tidak karena ada unsur mistis dan lainnya, namun pertimbangan genting matahari. Rumah secara menghadap ke selatan, halaman belakang kian lama mendapatkan siraman cahaya matahari dari halaman depan. Aku memang berharap serambi rumah saya gak terlalu panas. Hamba juga tidak suka rumah menghadap di timur karena jelas teras rumah akan lebih sering panas.



Lokasi Fasilitas Lazim (Fasum). Biasanya perumahan menyediakan fasilitas sudah tidak asing lagi baik untuk tempat ibadah maupun buat lapangan bermain atau fasum lainnya. Aku lebih memilih lokasi rumah yang tidak tepat di depan fasum karena pasti akan menggangu. Rumah saya ronggang 1 gang mulai masjid agar tidak terganggu jika langgar mengadakan perayaan secara biasanya ramai & akses jalanan ditutup. Mungkin Anda secara berbakat menjadi takmir masjid merasa nyaman saja bila rumah Anda persis dalam samping masjid, akan tetapi bukankah semakin suntuk semakin banyak pahala yang kalian dapat kalau dihitung dari jumlah tingkat kaki.

Pertimbangan unik mungkin terkait beserta type, harga, dan lainnya sesuai keinginan masing-masing.

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar