Sabtu, 23 Mei 2015

General: Cara Cermat Merawat Momongan Baru Lahir

Merawat bayi baru lahir menjadi pengalaman dengan sangat membahagiakan hisab orangtua baru. Kedudukan baru sebagai seorang ibu selain merayu kadang juga terdapat kekuatiran.

Selama pokok mengikuti petunjuk perawatan bidan atau dokter maka tidak perlu cemas. Satu sesuatu yang perlu diperhatikan saat merawat bocah adalah hati - hati, cermat dan tidak mudah bingung.

Ada beberapa penglihatan penting yang mesti diketahui sehubungan secara perawatan bayi baru lahir di graha. Kebiasaan - kelaziman yang perlu diketahui agar dapat menganjurkan perawatan terbaik bagi bayi antara berbeda:



1. Bayi baru lahir tidak demi memakai gurita.

Penyelenggaraan bayi dengan mengikat gurita perlahan kini sudah mulai ditinggalkan. Penggunaan gurita pada bayi justru bakal menekan bagian lambung bayi dan membuat bayi kesulitan bernafas.

Seandainya ibu ingin tetap mengenakan gurita sebaiknya ikatan harus longgar. Jangan takwa bahwa tali jantung bayi akan tergeser dan cemas momongan akan kesakitan.

Pemanfaatan gurita yang terlalu ketat justru dengan menekan lambung serta membuat bayi tidak nyaman. Selain ini bayi juga selagi masa pertumbuhan perlengkapan tubuhnya.

Bagaimana bahwa nanti pusarnya halimbubu karena tidak mengenakan gurita?

Pusar secara baru lepas kadang kala pangkalnya tampak keluar sedikit hal secara wajar, kecuali keadaan hernia umbilikalis dengan berat, maka kudu rujukan untuk ke dokter anak guna perawatan lebih lanjut. Perawatan tali pusar sesudah lepas juga tak perlu ditempeli uang koin untuk menahan tidak bodong.

dua. Perawatan bayi secara bedong.

Bayi mutakhir lahir memang mengempik merawat bayi, namun tidak dengan membungkusnya muktamar - rapat beserta kain bedong.

Jika ingin memberi kekaguman sebaiknya lipatan lampit jangan terlalu erat. Sangat disarankan buat lebih sering membiarkan bayi dari bedong agar bayi mampu bergerak bebas.

Menjaga bayi dengan menggulung kain bedong menjadi kebiasaan sebagian orangtua kecuali untuk kehangatan saja karena mereka cemas bila melihat bayinya seperti ada reflek terkejut atau di bahasa medis di sebut hynogogic startles.

Gerakan seperti reflek terkejut terlihat pada tangan dan penumpu bayi seperti kelu dan gemetar tapi hanya beberapa detik. Hal ini teratur dan akan senggang sendiri ketika balita memasuki usia 3 bulan.

Perhatian pada bayi yang panas tidak boleh dibedong, justru akan bertambah meningkatkan suhu tubuhnya, dan bayi mau sesak karena bukan bisa bernafas secara leluasa.

Ibu sepatutnya membebaskan tangan serta kaki bayi mulai ikatan bedong kala menyusui agar bayi juga bisa bertengkar dengan ibunya. Kontak fisik ini sangat penting bagi balita.

3. Penggunaan bedak bayi.

Bayi pertama lahir sebaiknya gak perlu diberi borehan tabur seluruh tubuh usai mandi. Resiko terhirup serbuk lagak dari bedak tabur akan masuk paru -paru dan meranyau pernafasan bayi.
referensi :
www.jendelaibu.com/category/cara-merawat-bayi
http://id.wikipedia.org/wiki/Bayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar