Sabtu, 04 April 2015

Kacamata Anda Tidak Cocok, Apa yang Keliru?

Tidak jarang seseorang yang menggunakan kacamata mengeluhkan kacamatanya gak enak bila dipergunakan, keluhannya bisa berona kabur, penglihatan berbayang, sakit kepala, kepala berasa kebas, sakit disekitar mata, mata ngerasa lelah, mata bersimbah, bahkan bisa cukup menimbulkan perasan medu.

Hal ini dikarenakan oleh beberapa tempat diantaranya:

1. Unsur Kacamata (Frame)

2. Faktor Lensa

3. Faktor Manusianya



Faktor kacamata

Bila kita lihat kacamata (frame) maka ia terdiri dari Body (Frame), gagang/tangkai dan nosepad (sandaran hidung). Otentik frame mempunyai tolok ukur lebarnya yang harus disesuaikan dengan luhur wajah/muka seseorang, dipastikan frame mempunyai standar yang disesuaikan. Seseorang yang mempunyai suak mungil segitiga wajar berbeda ukuran secara orang yang berbentuk bulat atau bilik.

Bila ukuran kacamata lebih kecil daripada ukuran wajah, oleh karena itu gagang kacamata bisa menekan bagian samping wajah/kepala, dan ini dapat menimbulkan mencicip tidak nyaman, linu, dan kebas. Demikian juga halnya beserta ujung gagang secara menyangkut dibelakang telinga, bila ujungnya terlalu bengkok dapat mengunci tulang dibelakang telinga, sehingga akan menimbulkan rasa sakit kemerahan, adanya area secara melekuk atau kebas.

Jual Frame Kacamata dengan berat ditambah lensa yang berat sanggup menekan batang monyong, terutama bila memakai frame kacamata dengan besar dan lensa yang berat (berbahan kaca) dan nosepad (sandaran hidung) dengan berbahan keras.

Tempat Lensa

Lensa kacamata yang tidak sesuai bisa menimbulkan rasa tidak enak, sakit kepala datang belakang kepala, sakit disekitar mata, tersengal-sengal disekitar mata, pacar berair bahkan hingga mual. Hal terkait dapat terjadi konsekuensi ukuran kekuatan dioptri/power lensa yang tidak setara, mungkin terlalu utama ukurannya (over correction), atau kekuatan dioptri yang kerendahan, kurang dari ukuran seharusnya (under correction).

Kealpaan ini dapat tercipta baik pada ketika pemeriksaan, maupun di saat pembuatan bahkan disebabkan penyakit dengan diderita oleh seorang ataupun penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi sistem refraksi pujaan ataupun kacamata yang sudah selesai terlalu lama baru digunakan sehingga ukurannya menjadi berubah.

Hal yang lain adalah penempatan sumbu lensa kacamata yang tidak sesuai dengan sumbu mata (Visual Axis tidak sesuai dgn Lens Axis). Disinilah pentingnya ukuran Pupil Distance (jarak pupil) pada saat investigasi mata, untuk merukunkan visual axis dengan lens axis.

Taktik lain yang siap menyebabkan kacamata tak enak dipakai merupakan bila sumbu cylindris kacamata tidak sesuai dengan sumbu cylindris mata seseorang (pada penderita Astigmatism), serta ini dapat membangkitkan keluhan penglihatan berbayang, lantai kelihatan turun kekanan atau kekiri atau lantai laksana menurun atau mendaki, dinding seperti piat seakan-akan mau ambruk.

Kadang-kadang bisa pun rasa tidak enak ini disebabkan karena perbedaan besar lamunan yang berbentuk dalam syaraf mata kanan dan kiri bertentangan besar dan ini disebut Aniseikonia. Kaca yang sudah tua, cacat, bergaris, terbakar, dapat menimbulkan distorsi penglihatan sehingga mengocok penglihatan (binocular vision).

Faktor Wajah/Muka/Manusianya

Orang-orang yang berwajah luas, maka kacamatanya saja sebaiknya yang luhur, demikian juga sebaliknya dengan orang yang berwajah mungil. Taktik lain adalah jongor. Seseorang yang berhidung pesek, tentu pegangan kacamatanya mudah terjeblos menjauhi mata & akan merubah kecenderungan kacamata itu swasembada, sehingga akan bepengaruh terhadap penglihatannya. Siap juga terjadi reparasi jarak antara lensa kacamata dengan cornea (perubahan vertex distance) dan hal itu akan mempengaruhi kekuatan penglihatan dan berujung dengan rasa gak nyaman atau samar-samar.

referensi:
http://kacamataframe.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacamata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar