Tidak jarang seseorang yang menggunakan kacamata mengeluhkan kacamatanya
gak enak bila dipergunakan, keluhannya bisa berona kabur, penglihatan
berbayang, sakit kepala, kepala berasa kebas, sakit disekitar mata, mata
ngerasa lelah, mata bersimbah, bahkan bisa cukup menimbulkan perasan
medu.
Hal ini dikarenakan oleh beberapa tempat diantaranya:
1. Unsur Kacamata (Frame)
2. Faktor Lensa
3. Faktor Manusianya
Faktor kacamata
Bila
kita lihat kacamata (frame) maka ia terdiri dari Body (Frame),
gagang/tangkai dan nosepad (sandaran hidung). Otentik frame mempunyai
tolok ukur lebarnya yang harus disesuaikan dengan luhur wajah/muka
seseorang, dipastikan frame mempunyai standar yang disesuaikan.
Seseorang yang mempunyai suak mungil segitiga wajar berbeda ukuran
secara orang yang berbentuk bulat atau bilik.
Bila ukuran
kacamata lebih kecil daripada ukuran wajah, oleh karena itu gagang
kacamata bisa menekan bagian samping wajah/kepala, dan ini dapat
menimbulkan mencicip tidak nyaman, linu, dan kebas. Demikian juga halnya
beserta ujung gagang secara menyangkut dibelakang telinga, bila
ujungnya terlalu bengkok dapat mengunci tulang dibelakang telinga,
sehingga akan menimbulkan rasa sakit kemerahan, adanya area secara
melekuk atau kebas.
Jual Frame Kacamata
dengan berat ditambah lensa yang berat sanggup menekan batang monyong,
terutama bila memakai frame kacamata dengan besar dan lensa yang berat
(berbahan kaca) dan nosepad (sandaran hidung) dengan berbahan keras.
Tempat Lensa
Lensa
kacamata yang tidak sesuai bisa menimbulkan rasa tidak enak, sakit
kepala datang belakang kepala, sakit disekitar mata, tersengal-sengal
disekitar mata, pacar berair bahkan hingga mual. Hal terkait dapat
terjadi konsekuensi ukuran kekuatan dioptri/power lensa yang tidak
setara, mungkin terlalu utama ukurannya (over correction), atau kekuatan
dioptri yang kerendahan, kurang dari ukuran seharusnya (under
correction).
Kealpaan ini dapat tercipta baik pada ketika
pemeriksaan, maupun di saat pembuatan bahkan disebabkan penyakit dengan
diderita oleh seorang ataupun penggunaan obat-obatan yang dapat
mempengaruhi sistem refraksi pujaan ataupun kacamata yang sudah selesai
terlalu lama baru digunakan sehingga ukurannya menjadi berubah.
Hal
yang lain adalah penempatan sumbu lensa kacamata yang tidak sesuai
dengan sumbu mata (Visual Axis tidak sesuai dgn Lens Axis). Disinilah
pentingnya ukuran Pupil Distance (jarak pupil) pada saat investigasi
mata, untuk merukunkan visual axis dengan lens axis.
Taktik lain
yang siap menyebabkan kacamata tak enak dipakai merupakan bila sumbu
cylindris kacamata tidak sesuai dengan sumbu cylindris mata seseorang
(pada penderita Astigmatism), serta ini dapat membangkitkan keluhan
penglihatan berbayang, lantai kelihatan turun kekanan atau kekiri atau
lantai laksana menurun atau mendaki, dinding seperti piat seakan-akan
mau ambruk.
Kadang-kadang bisa pun rasa tidak enak ini disebabkan
karena perbedaan besar lamunan yang berbentuk dalam syaraf mata kanan
dan kiri bertentangan besar dan ini disebut Aniseikonia. Kaca yang sudah
tua, cacat, bergaris, terbakar, dapat menimbulkan distorsi penglihatan
sehingga mengocok penglihatan (binocular vision).
Faktor Wajah/Muka/Manusianya
Orang-orang
yang berwajah luas, maka kacamatanya saja sebaiknya yang luhur,
demikian juga sebaliknya dengan orang yang berwajah mungil. Taktik lain
adalah jongor. Seseorang yang berhidung pesek, tentu pegangan
kacamatanya mudah terjeblos menjauhi mata & akan merubah
kecenderungan kacamata itu swasembada, sehingga akan bepengaruh terhadap
penglihatannya. Siap juga terjadi reparasi jarak antara lensa kacamata
dengan cornea (perubahan vertex distance) dan hal itu akan mempengaruhi
kekuatan penglihatan dan berujung dengan rasa gak nyaman atau
samar-samar.
referensi:
http://kacamataframe.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacamata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar