Kamis, 12 Maret 2015

Pempek Hidangan Istimewa Sanak dalam Hari Besar

Saya kenal beserta pempek sejak famili 5 SD, ketika kerabat yang merantau di Palembang ulang ke Jawa bersama keluarga. Padahal saat pernikahan kerabat ityu, saya hadir pula di Palembang. Namun demikian usia saya tetap usia 5 tahun, belum paham mengetahui makanan.

6125146472845168888.jpg

Selanjutnya pada setiap mudik selalu bawa pempek meskipun sekutil, selebihnya buat swasembada sambil mengajari dulur membuat pempek. Perempuan kerabat saya yang asli Palembang betul2 terbiasa buat pempek sendiri, katanya bertambah enak buat tunggal. Sejak saat tersebut saya menyukai pempek meskipun harus cari, karena saudara beta malas buat pempek sendiri.

Sejak 2007 kerabat saya pindah ke Jogja untuk http://pempekvicopalembang.com/, namun tak berarti kadang kala membuat pempek. Santapan ini hanya tersedia pada hari tegap Idul Fitri dan Idul Adha, saat sanak besar berkumpul. Walaupun pempek yang terbuat banyak, tetap pula hanya kebagian lumayan.. maklum orangnya penuh. Selain pempek juga ada tekwan, tetapi setelah para patriarki meninggalkan kami dalam dunia ini, bukan pernah lagi memproduksi tekwan..: (.

Prolog mula bermukim dalam Jogja, beliau macam saya membuat pempek dengan bahan dasar ikan tenggiri. Lama-lama harganya makin tinggi dan susah dieroleh, akhirnya ganti dgn ikan gabus alias ikan kutuk. Mengecap pempek memang sedikit nendang dibandingkan secara ikan tenggiri, tapi apa mau dikata: ).

Beliau tinggal di Godean dengan pasarnya banyak ditemukan lele. Pasar terlengkap dengan kualitas bagus dan harga senewen di Jogja setahu saya adalah Pasar Demangan. Jalanan yang sering macet dan kesibukan membuat sira tak sempat ke swalayan Demangan. Paling-paling kulak ikan di Pasar Kranggan, barat Tugu Jogja yang pilihan ikannya kurang beragam dan lebih mahal.
referensi :
pempekvicopalembang.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Pempek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar