Kamis, 05 Februari 2015

Mengetahui Keluarga Mertua Dian Sastro

Di kompasiana tampilan terbaru, delapan postingan saya dimasukkan ke ruang “Gosip”, sub-domain kolom “Hiburan”. Saya tidak akan laporan, biarlah daripada capai membahasnya lebih baik saya tambahi segenap rubrik tersebut secara menulis postingan berikut. Toh, kita memang suka berita setengah artis, meski sesekali tidak rela dibilang penikmat gosip dengan belakangan diperhalus bahasanya menjadi infotainment.



Sesuai, sebelumnya saya katakan “selamat menempuh muncul baru” untuk Uni Dian Sastrowardoyo dengan baru saja melangsungkan akad nikah dengan Mas Maulana Indraguna Sutowo. Bicara tentang Dian Sastro, semua pasti tutup tahu sosoknya, lagi pula sejak kemunculannya dalam layar lebar pada film fenomenal Terdapat Apa Dengan Cita (AADC) tahun 2002 silam. Namun, sapa yang mengenal suaminya, Indraguna Sutowo beta rasa sangat sekutil yang mengetahuinya. Aku sendiri baru menelaah sosoknya malam tadi melalui bantuan Mbah Google.

Melihat identitas belakang suami Salang dari berita artis, tentu kita diingatkan hendak sosok Raja Minyak Indonesia era Soeharto dulu. Siapa juga kalau bukan Ibnu Sutowo, mantan Dirut Pertamina yang pernah mendapat durian roboh saat bom minyak dekade 70-an. Di dalam masanya, kekayaannya mampu disejajarkan dengan penguasa bisnis Indonesia sekarang, siapa lagi kalau bukan Aburizal Bakrie. Kebetulan, Ical setelah mendapat mantu sekaligus seorang artis termasyhur negeri ini, Nia Ramadhani. Meski mutu kedua mantu mereka tidak bisa disejajarkan.

Sungguh, suatu bertepatan yang sangat serupa.

Jika dulu beta pernah mengulas siluet biografi Aburizal Bakrie dan sepak terjangnya di dalam tulisan Review Stan jabatan Kekayaan Bakrie 2007-2009 dan Ramalan 2010, barangkali kini mesti juga saya ketengahkan profil keluarga Sutowo, yang tak beda adalah keluarga mertua Dian Sastro. Tampaknya kita bisa makin dekat dengan ras tersebut, sukur-sukur masuk kecipratan rezeki meronce. Meski tak bertafakur.

Ibnu Sutowo, Agregat Besar Sebelum Waktu Bakrie

Ibnu Sutowo lahir di Yogyakarta, 23 September 1914 dan meninggal pada Jakarta, 12 Januari 2001 (86 tahun). Dia adalah mantan tokoh militer Indonesia yang ikut menjalin Permina, perusahaan minyak negara sebelum bidis nama menjadi Pertamina. Ibnu juga sudah menjadi Menteri ESDM di penghujung rezim Soekarno (28 Maret 1966 s. d. 25 Juli 1966).

Selepas pendidikan medis di Surabaya, di dalam 1940 Ibnu Sutowo bekerja sebagai dokter di Palembang serta Martapura. Setelah peluang kemerdekaan, ia pernah bertugas sebagai Oknum Jawatan Kesehatan Tentara se-Sumatera Selatan (1946-1947). Pada tahun 1955, Sutowo ditunjuk serupa Panglima TT-II Sriwijaya.

Di tahun 1957, A. H. Nasution (saat itu KSAD) menunjuk Sutowo guna mengelola PT Terowongan Minyak Sumatera Utara (PT Permina). Tahun 1968, perusahaan terkait digabung dengan industri minyak milik negeri lainnya menjadi PT Pertamina.

referensi:
http://www.beritaselebritis.net.
http://id.wikipedia.org/wiki/Berita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar