Selasa, 27 Januari 2015

Opsi Belanja Fashion yang Ramah Kantong

Mendengar kata “fashion” secara terbayang di pikiran saya adalah bentangan catwalk, panggung dengan megah, penonton secara semuanya dari kalangan selebritis dan keluarga sosialita serta pengamat mode, lenggang lenggok para peragawati secara senyum angkuhnya &.., adi busana patut mahal besutan pengelola ternama. Mungkin prospek yang ada di benak saya itu dipengaruhi apa yang sering saya lihat di majalah cewek Femina dan semacamnya. Bahkan film “The Devil Wears Prada” pun seolah menyungguhkan imaji “perfect” mengenai dunia fashion, secara diperankan denga amat apik oleh Meryll Streep.



Tapi ternyata fashion tidaklah se-kaku itu dan tak pula berstandar dalam nilai nominal tertentu yang hanya dinikmati kelas masyarakat mampu saja. Ketika uni ragam model pakaian dirilis oleh seorang perancang ternama, dan lalu banyak dijumpai pada butik-butik mahal pada mall atau diproduksi secara massal sama brand terkenal, oleh karena itu bisa dipastikan dalam tempo tak periode trend mode pakaian serupa, motif dan corak yang sama, mau menjamur pula pada toko-toko baju dan pasar grosir pada berbagai kota. Bahkan menjelang lebaran, moment yang oleh sekitar besar masyarakat Indonesia dianggap saat “wajib” berbelanja baju segar.

Sabtu kemarin abdi ke Bekasi untuk grosir tas branded, menginap di rumah adik abdi di komplek perumahan Mutiara Gading Timur (MGT), Bekasi Timur. MGT punya wahid lahan yang sempurna luas, yang semula peruntukannya untuk fasos-fasum, berupa taman berperan anak-anak dan tempat rekreasi keluarga. Sebelah 5 tahun dan lalu saat adik beta baru pindah ke sana, keberadaan tekun bermain anak itu tidaklah terlalu hiruk-pikuk. Setiap weekend pagi, banyak penjual santapan mangkal dan sore harinya disulap oleh sebab itu semacam pasar aneka macam ada dadakan. Lama-kelamaan jumlah pedagang secara membuka lapak di tempat itu makin membludak. Sekitar setahun lalu, areal taman bermain itu betul-betul sudah diubah sebagai pasar malam bertunas permanen yang sibak di hari Sabtu dan Minggu.

Kini, keberadaan penjual baju dan berbagai pelengkapnya, bukan saja hanya ada di malam hari saja, cepat hari pun banyak lapak “fashion” terkait tak kalah besar. Dilihat dari ragam tamsil pakaian yang dijual, tak kalah merampok dan “rame” dgn model baju rakitan butik. Kaftan atas Syahrini yang peroi manik, batu-batuan, payet, juga ada, hanya saja asesorisnya dimodifikasi, disesuaikan dengan harga mudah-mudahan terjangkau. Warna serta motif kainnya pun mengikuti trend secara ada. Soal benih dan jahitan?! Akur tentu saja beda. Tersedia harga ada muka, ada harga terdapat mutu. Bahannya kadang-kadang kasar, tipis, tak menyerap keringat. Jahitannya pun kodian. Namun bagi yang ingin tampil menawan dengan kocek pas-pasan, tepat hal itu tak jadi soal.

referensi:
http://www.grotas.co.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Tas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar