Bukan karena kesuksesannya di dunia musik Indonesia, Fiersa Besari kini tengah viral di berita Lombok pada awal November lalu. Artis yang biasa dipanggil sejajar mamang cilok karena penampilannya yang luar biasa sederhana bak tukang cilok ini waktu ini tengah menyesali perbuatannya. Pasalnya, kegiatan tinggal landas berbagai gunung dalam Indonesia ini kini tengah ramai dibicarakan media karena namanya tertulis di blacklist pendaki Gunung Rinjani untuk dua tahun ke depan. Fiersa Besari memang tidak hanya seorang musisi yang sering kita temui dari tribune ke panggung. Hobinya naik gunung membawanya kembali ke Rinjani guna membuat konten Youtube yaitu Atap Negeri.
Hobi Fiersa Besari untuk memanjat gunung memang sungguh dilakukannya sejak ia muda. Bahkan, setelah menikah pada tahun 2019 pun tidak menyurutkan kecintaannya terhadap kegiatan outdoor tersebut. Malahan, ia luar biasa senang karena istrinya yang memiliki ketertarikan yang sama ini mampu ikut menjadi kawan mendakinya. Setelah minta diri vakum dari bumi musik Indonesia, Fiersa memang berniat dalam memanjakan diri melancong negeri dan juga mendaki gunung-gunung yang lain yang belum tahu ia coba. Ia pun berpamitan saat konser terakhir saat akhir Januari 2020 lalu dengan meranyak membuat konten jelajah di YouTube nya sekaligus menambah inspirasinya untuk membuat musik yang lebih indah lagi. Hal itu ia buktikan secara penjelajahan pertamanya yang diunggahnya saat mendaki ke Gunung Beriun di Kalimantan Timur dan Gunung Talamau di Sumatra Barat.
Akibat pandemi virus corona pada prolog Maret lalu, Fiersa pun seperti terkurung dalam sangkar sebab tidak bisa mengerjakan perjalanan seperti yang sudah ia janjikan. Pendakian yang tahu terhenti akhirnya diawali kembali pada rerata Oktober dan sebagai viral di petunjuk Lombok. Gunung Rinjani yang terkenal hendak keindahan atas lapisan udara serta Danau Lautan Anak tampaknya sebagai alasan kenapa Fiersa melakukan perbuatan yang membuatnya di blacklist oleh pengelola setempat.
http://jejaklombok.com/ ini berlanjur pada tanggal 12-14 Oktober ketika ia dan tim Bumbung Negeri memulai pendakian ke Gunung itu. Sempat terjadi miskomunikasi karena Fiersa melakukan booking untuk tanggal 12-13 sedangkan sahabat lainnya melakukan booking pada tanggal 13-14 Oktober. Pendakian Rinjani selama pandemi betul2 sedikit berbeda soalnya membatasi pendaki redup dari 100 kontestan per hari hewan hanya boleh dijalani untuk 2 hari 1 malam aja.
Karena badai dan angin kencang yang melanda pada tercecer 12 malam, Fiersa dan tim kendati memutuskan untuk tunak bertahan di posko pendakian. Kemudian, tanggal 13 yang seharusnya menjadi hari yang mana ia kembali sepi, digunakannya untuk mengecek kembali mendaki cukup ke puncak Rinjani. Tentu saja keputusannya tersebut kemudian membuat pengelola mencoretnya ke sijil calon pendaki Rinjani dan masuk tuturan Lombok viral.
Sumber :
http://jejaklombok.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar