Simpatik dengan berjalannya waktu, pasti segala hati busuk di sekitar kita pula ikut lulus, salah satunya adalah fashion. Pakaian yang di awalnya cuma berfungsi untuk menutupi badan dari sindiran di pendatang, nyatanya pula memiliki fungsi yang berkembang yaitu sebagai bentuk tampang diri, menampilkan strata sosial, sampai untuk menunjang gaya diri. Maka tak luar biasa jika bettor mengenal banyak printilan pada hal berpakaian, seperti rok, celana, kerusuhan, jaket serta sepatu. https://www.okeguys.com/ pun sedang bisa maju lagi. Tinggikan contoh sepatu. Sepatu seorang diri memiliki kaum jenis. Namun, diantara sekian banyak macam sepatu, ada satu sepatu yang saat ini digandrungi oleh banyak orang. Sepatu tersebut merupakan sneakers.
Tapal kuda ini otonom sebenarnya sudah biasa ada mulai lama. Di dalam abad 18 akhir, orang-orang sudah mengenakan sepatu beserta sol karet yang disebut plimsolls. Tapi sepatu ini masih luka nyaman, apalagi bagian kiri dan kananya tak siap dibedakan. Walhasil di tahun 1892 muncul 1916, kongsi U. S. Rubber Company mulai memproduksi model tapal kuda bersol karet yang nyaman. Di tahun 1917, hasilnya mereka menghasilkan sepatu bersol karet beserta bahan pejabat kanvas yang dinamai Keds. Sepatu ini juga dikenal sebagai sneakers pertama. Sebutan tersebut lahir karena sepatu bersol (getah) perca tidak membangkitkan suara berisik saat berjalan, sehingga sanggup digunakan untuk mengendap-endap / sneak. Pada tahun 1917 sendiri, ternyata ada industri lain yang merilis tapal kuda seperti itu, adalah Converse. Converse sendiri menghasilkan sepatu itu menjadi sepatu basket yaitu Converse All-Stars. Pada tahun 1923, tersebut membuat Converse Chuck Taylor yang menjadi sepatu bola keranjang terlaris.
Tapal kuda ini tambah meluas tatkala dua manusia Jerman, Dassler Bersaudara start membuat sepatu atlet pada tahun 1924. Sepatu tersebut juga digunakan pada Olimpiade 1936 yang membuat sepatu ini tambah terkenal. Sekalipun penggunaan mulanya hanya serupa sepatu olahraga, nyatanya gunanya sendiri tambah berkembang. Pada tahun 1950, sepatu ini dijadikan sederajat simbol perlawanan bagi remaja. Di tanda ketika tetap banyak orang berpakaian normal, tersebut lebih memisah-misahkan mengenakan sepatu bersol kejai dengan pakaian denim.
Ladam ini sendiri ternyata semakin meluas menjalani beberapa gelombang jalan. Yang baru melalui sports. Tak bisa disangkal bila olahraga, khususnya basket, punya andil buntal terhadap sepatu ini. Misalnya seperti Converse, lalu Adidas Superstars yang dipakai Kareem Abdul Jabbar, Puma Clyde, hingga sepatu fenomenal yang masih jadi tren sampai sekarang adalah Air Jordan. Yang ke-2 adalah secara mengandalkan film sebagai media. Beberapa tiruan yang makbul adalah Nike Cortez pada film Forrest Gump dan Onitsuka Tiger Tai Chi LE di film Kill Bill. Yang ketiga melalui para musisi. Tak heran jika tidak sedikit brand tapal kuda yang bergotong-royong untuk memproduksi sepatu khusus untuk musisi karena bakal banyak peminatnya, contohnya Adidas dengan Kanye West dan Pharell Williams, Nike beserta Kendrick Lamar, Air Jordan dengan Drake dan Eminem dan yang lain.
Itulah tadinya sejarah sempit mengenai kemajuan sneakers. Ternyata sepatu yang awalnya seharga dikhususkan untuk berolahraga pun bisa berlakuberlangsung, beroperasi, berproses, hidup, main, menyala sebagai pakaian untuk sehari-hari ya!
referensi:
https://www.okeguys.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sepatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar