Sabtu, 30 November 2019

Tinjauan Lirik Lagu daripada Gatra aspek Eksistensi

Dalam kehidupan saat ini, pasti lah tidak mampu terpisahkan dari yang namanya lirik versi. Lyrics & musik jadi satu kesatuan yang baku melengkapi, buktikan bayangkan jikalau Anda hidup tanpa musik dan longok? Bukankah luar biasa hampa dan monoton? Tidak ada suara, yang ada hanyalah sunyi & hening, kalau itu berlangsung manusia bakal merasakan kegalauan yang terlampau dahsyat, nilai gangguan psikis akan bertambah meningkat. Sebab tidak ada lagi hiburan yang mampu mencabut dari tekanan dan urusan deadline yang menghantui.

Oleh karena itu, bahasa serta lirik lagu mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menghadirkan satu buah musik yang elegan. Akan tetapi sayangnya, pada jaman yang serba instan ini, banyak sekali musisi yang menciptakan musik hanya mengedepankan keuntungan daripada hasil penjualan album dan lupa hendak makna longok lagu yang sesungguhnya.
Image result for lyric

Kecuali itu, modal wajah mempesona dan cover lagu orang2 lain juga menjadi taktik yang sudah biasa biasa di perindustrian musik Indonesia. Sampai pembawa versi aslinya kendati kalah secara artis coveran. Jika semata itu dibiarkan begitu saja, arwah dalam tolok ukur akan kehilangan maknanya, sungguh sangat disayangkan.

Padahal lirik diciptakan sebagai bentuk kaidah ungkapan terhadap apa yang dirasakan, dipandang maupun di dengar. Disajikan dalam norma yang merayukan, hingga kira siapa sekadar yang mendengarnya merasakan pati dari tatap lagu tersebut. Bahasa tercermin dari satu buah lirik lagu dan suara yang harmonis. Bahasa & lagu waktu ini sudah terpadu dan penuh digemari masyarakat melalui lantunan lagu.

Lirik lagu diciptakan bukan seharga sebagai alat menuangkan sentimen dari si pencipta, menyendirikan sebagai wujud penggambaran polah, situasi dan kondisi yang berkembang pada masyarakat. Campuran antara kicauan indah yang dijadikan lirik lagu disertai nada-nada musik menjadi terjemahan tersendiri kira penggemar nya.

Atas pokok itu semata, perlu dicermati kembali bakal keberadaan norma dan lirik yang berlayar di warga Indonesia. Kaidah yang dimanfaatkan dalam penggarapan lirik tolok ukur sebaiknya siap memberikan pengetahuan akan sensasi yang longgar. Ada juga yang mengeluarkan bahwa versi harus memiliki aspek paramasastra, yaitu sebuah pola-pola kata2x yang digunakan dalam membuat lirik tolok ukur.

referensi:
https://nesialyrics.blogspot.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar