Rabu, 09 Oktober 2019

Cerita Mini Keong Mas

Cerita kisah zaman dulu memang amat menarik untuk dibaca, satu diantara cerita yang terkenal ialah kisah menyenggol keong raka. Cerita itu menjadi super populer lalu saat ini. Kaul rakyat menyenggol keong raka ini pula memiliki segudang pesan yang dapat di ambil tatkala membaca. Bersama-sama merupakan kaul singkat menyerempet keong raka yang mesti Anda tahu. 
Pada zaman dahulu kaul rakyat Jawa Timur, pada suatu pihak berkuasa hiduplah seorang putri dinamakan Candra Mulia, dia seorang putri yang sangat cantik. Selain Bulan Kirana pula ada seorang putri berpanggilan Dewi Galuh. Pada suatu ketika datanglah seorang pangeran bernama Raja Inu Kertapati yang ingin melamar Kamar Kirana. Putri Galuh merasa iri secara pertunangan Bulan Kirana & Raden Inu Kertapati.
Sebab merasa meradang dan dengki Dewi Galuh mendatangi seorang penyihir serta menginginkan sumpah untuk Kamar Kirana. Oleh karena itu berubahlah Candra Kirana jadi seekor kilar mas yang kemudian pada buang ke sungai yang jauh atas kerajaan. Kamar Kirana tapak oleh seorang nenek dan di angkat menuju ke rumah nya. Dengan memilikinya keong raka itu dalam rumah si nenek tidak sedikit tersaji makanan di meja, hingga unik hari sang nenek sahaja ingin tahu siapa yang berbuat taktik tersebut.
Si nenek kesudahannya tahu sapa yang menyiapkan makanan untuk nya setiap hari di meja makan. Dialah Bulan Kirana seorang putri yang di tenung menjadi ukas mas sama saudara perempuannya. Di bingkai lain Raja Inu pun sedang berjuang untuk mengatasi kekasih nya Candra Kirana dan menyelinap sebagai rakyat gembel. Penyihir mengetahui penyamaran tersebut dan menyimpangan Raden Inu hingga Raden Inu merupakan Candra Megah di pondok sang nyai sedang menyusuk.
Mereka lalu bertemu dan pulang bersama menuju istana, lalu Putri Galuh yang mengetahui itu kabur beserta perasaan takut. Candra Mulia menikah serta hidup tenteram. cerita rakyat lah cerita orang kebanyakan keong mas, jangan sungguhpun kalian sembuh iri beserta kepunyaan manusia lain. Olehkarena itu setiap wong sudah punya jalannya masing – masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar