Pada zaman Kartini imut, peran perempuan di Indonesia tak kian dari ranjang, dapur dan sumur. Beserta kata lain, hawa hanya diperbolehkan untuk merampungkan rumah tangga, merampungkan suami serta memasak. Cewek pada ketika itu dianggap memiliki standar yang kian rendah dipadankan lelaki. Taktik tersebut membuat perempuan Indonesia dilarang buat belajar & bersekolah. Perempuan Indonesia di dalam saat itu juga tak memiliki banyak pilihan & harus selamanya mengikuti segala sesuatu kata karet lelaki.
Mengamati derajat hawa yang tidak selaras dengan lelaki, Ibu Kartini berjuang buat menyejajarkan derajat wanita. Beliau belajar walaupun banyak halangan yang membuatnya sangat selit-belit untuk mencari ilmu.https://not2lagu.blogspot.com/2017/08/not-angka-lagu-ibu-kita-kartini.html beliau menginjak usia dewasa, beliau mulai memperjuangkan emansipasi perempuan dan kesetaraan gender biar martabat wanita juga tentu dengan lelaki. Perjuangan sira membuahkan kinerja dan standar wanita-pun setara dengan para lelaki.
Rezeki perjuangan keras beliau, sebutan beliau diabadikan di lagu Ibu Member Kartini. Tolok ukur tersebut tentu saja sudah biasa generasi lembut karena sudah biasa dikenalkan pada Sekolah Pokok. Bahkan not lagu Ibu Kita Kartini menjadi substansi yang wajib dihapalkan sambil para siswa. Selain tersebut, lagu tersebut juga lazimnya akan jadi sebagai pelajaran ujian seni sehingga target tidak target, para siswa harus mempertimbangkan not Permulaan Kita Kartini.

Kunci ucapan pada lagu Ibu Member Kartini terbilang sederhana serta mudah diingat. Lirik yang menggambarkan perjuangan beliau diiringi dengan nada yang sederhana dan uniform indah. Apalagi ketika merinaikan lagu ini diiringi suara not versi Ibu Member Kartini memakai piano ataupun suling membuat kita seluruh merinding akan kesakralan lagu tersebut
referensi:
https://not2lagu.blogspot.com/2017/08/not-angka-lagu-ibu-kita-kartini.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar