Tingginya kebutuhan tanah membuat ukuran kapling yang diperuntukkan bagi
hunian bertambah lama semakin mengecil. Pangkat tanah yang melonjak
bukan terkendali pun membuat daya beli tanah untuk rumah semakin surut.
Apabila
5-10 tahun yang lalu masih sering kita jumpai kapling tanah dengan luas
di atas 200m2, maka waktu ini kebanyakan yang dijual bagi rumah tinggal
berukuran kurang daripada itu, bahkan kurang daripada 100m2. Bukan
hanya makin kecil, tingginya martabat tanah di tepi pikiran menyebabkan
pesek muka menjelang tanah yang akan jadi fasad (bagian muka bangunan)
juga merisaukan. Kalau dahulu lebar transendental suatu bait tinggal
berpendar 9-10m, waktu ini semakin banyak didapatkan kavling dengan
lebar sama sekali 6m, lebih dari itu 5m. Nah bagaimanakah cara
menyiasati kenyataan tersebut? Bagaimanakah cara kalian mendesain satu
buah rumah tinggal yang masih bisa dianggap ideal di dalam sebuah ladang
yang relatif sempit?
Ada beberapa orientasi yang harus diperhatikan apabila ingin merancang di ladang sempit, yaitu:
Pencahayaan
& ventilasi wajar. Walaupun padang terbatas, rukun yang paling
penting dari suatu graha tinggal yang sehat harus diperhatikan. Ialah
setiap ruang tidur serta kamar membasuh harus memperoleh akses tepat
terhadap nur dan tingkap alami. Untuk itu sisakan sebagian mungil di
tepas belakang petak sebagai tempat terbuka. Penerapan taman pada yang
menyimpan bukaan menusuk hingga ke geladak atas serta atap pondok berupa
void juga dapat memberikan cahaya dan udara alami hisab ruang tilam
atau ruang mandi yang berada di tengah-tengah pondok. Untuk sisi
keamanan mampu dengan mengetuk bagian buat void tersebut dengan teralis.
Membuat
bagan atau penataan ruang yang kontinyu, dalam memberikan aksen luas.
Contohnya, antara ruang tamu dan ruang titisan serta celah makan tidak
perlu diberi sekat dengan tembok kekal. Bila mewujudkan privasi, dapat
menggunakan furniture / sketsel sebagai penyekat.
Membuat
lapangan multi manfaat. Misalnya lapangan tamu sekali lalu sebagai celah
keluarga, membonceng ruang di bawah tangga sebagai ruang mandi ataupun
gudang, limit antara di balik dan lapangan keluarga jadi pantry yang
berfungsi serupa ruang membaham. Memanfaatkan ruang di kaki gunung atap
serupa kamar tidur alias ruang tingkah laku, dll.
Membuat zoning
fungsi pada kediaman secara tegak. Biasanya manfaat ruang di sebuah bait
tinggal yang dibangun pada lahan kecil (tanah di bawah 100m2) adalah
serupa berikut.
Lantai dasar: Carport, ruang tamu yang sekali
lalu berfungsi sebagai ruang keluarga, dapur dengan pantry, ruang mandi
atau gudang pada bawah tangga.
Lantai atas: Ruang duduk/ruang TV, kamar tidur yang utama, ruang tidur anak, lubang mandi.
Beberapa lantai atas bisa ditutup dengan dak beton yang bisa sekalian https://www.jogjarumahminimalis.com/ mewadahi kegunaan ruang hamba, kamar membasuh pembantu, tempat cuci & tempat jemur.
Membuat
tingkap atau bukaan selebar kiranya pada haluan yang tidak tersangkut
panas / radiasi matahari (arah utara dan selatan). Bukaan yang lebar
bakal memberikan aksen luas dalam suatu ruangan.
Mempergunakan
tekun kering. Sesedikit apapun, taman tetap diperlukan untuk
menyampaikan kesan tenteram sekaligus berfungsi untuk mengarahkan cahaya
serta udara wajar. Taman lelap atau bahkan taman vertikal yang menempel
dinding siap menjadi pemecahan karena bukan memerlukan banyak tempat.
Seleksi
cat beserta warna nyata, tetapi tetap lembut & tidak menyolok,
seperti warna putih, krem, / peach. Warna yang zakiah akan menurunkan
kesan kian luas.
Pilihlah perabot yang tepat. Produk dengan style yang mudah dan minimalis, akan menghasilkan ruangan berkesan lebih puas.
Terakhir,
gunakan cermin dalam ruang titisan atau kamar tamu. Pemanfaatan cermin
diartikan sebagai salah satu cara paling efektif untuk menyampaikan
kesan luas pada uni ruangan.
referensi:
https://www.jogjarumahminimalis.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar