Rabu, 27 September 2017

Tips Memanah yang Baik Untuk Pemula

Memanah adalah olahraga yang super dianjurkan per Nabi Muhammad SAW. Terutama memanah disebutkan secara tegas bersama beserta berkuda & berenang. Sebab itulah, berlatih memanah jadi sunnah Nabi SAW.

Disamping itu, memanah sesungguhnya diartikan sebagai olahraga yang menarik, menantang, sekaligus menggembirakan. Namun sangat disayangkan, sports ini masih tergolong khusus bagi suku Indonesia. Tempat-tempat belajar memanah untuk umum masih sedikit, & biaya untuk kursus-nya masih tergolong sedikit.

Salah satu solusinya adalah kalian bantalan target panahan bisa memahirkan sendiri dihalaman rumah, atau dilapangan dekat rumah. Akan tetapi satu tumpuan utamanya adalah, tempat yang dijadikan perlengkapan belajar haruslah aman & bukan tempat lalu-lalang oknum.

Untuk sanggup memanah dengan baik, semestinya tidaklah sukar. Namun yang menjadi tolakan utamanya diartikan sebagai ketenangan, toleransi, dan ketelitian untuk langsung belajar. Dalam pemula seperti saya, jadi minimal tersedia sembilan langkah agar member bisa memanah dengan baik.

Teknik memanah bagi pemula, menurut Damiri, pada dasarnya tersedia langkah, yakni:

1. Kelakuan Berdiri (stand)

Sikap berdiri (stand), diartikan sebagai Sikap/posisi kaki pada dasar atau zona. Sikap muncul yang baik ditandai per: (1) titik berat badan ditumpu oleh ke-2 kaki/tungkai berdasar pada seimbang, (2) tubuh tegak, tidak condong ke kepil atau kincit, ke sanding kanan ataupun ke samping kiri. Terdapat empat macam kelakuan kaki di dalam panahan, ialah open stand, square stand, close stand, dan oblique stand.

2. Memasang Ekor Panah (nocking)

Memasang ekor anak tanda (nocking) diartikan sebagai: Gerakan menyelenggarakan atau menyampaikan ekor panah ke tempat anak tanda (nocking point) pada tali dan menyelenggarakan gandar (shaft) pada tumpuan anak busur (arrow rest). Kemudian diikuti dengan mengikat jari-jari penarik pada saluran dan rampung menarik tali. Memasang ekor panah dalam sports panahan siap menjadi fatal apabila lengah penempatan indah terlalu bagi ataupun terlalu bawah, oleh sebab itu perlu dalam memperhatikan tambah apakah bujang panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busar ataukah belum.

3. Menjadikan Lengan Gandi (extend)



Menjadikan lengan busur (extend) adalah: Gerakan menetapkan lengan penahan busur (bow arm) selevel bahu & tangan penarik tali beres untuk menarik tali.

Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu unsur penahan busur rileks, saluran ditarik sama tiga jari yaitu jari telunjuk, ujung tangan tengah & jari menawan. Tali ditempatkan atau kian tepatnya diletakkan pada ruas-ruas jari mula-mula, dan tolakan busur tentang telapak tangan penahan lung ditengah-tengah tutul V, yang dibentuk per ibu ujung tangan dan jari telunjuk (lengan penahan busur),

4. Mempesona Tali Lung (drawing)

Memikat tali busar (drawing) adalah: Gerakan memukau tali mencapai berbatas menyentuh dagu, bibir dan atau jongor. Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan tangan penarik tali pada dagu. Ada tiga tahap gerakan mempesona, yaitu pre-draw, primary habis dan secondary draw. Pre-draw adalah trik tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan alas pergelangan tangan telah dikunci. Primary-draw / tarikan superior adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai senur menyentuh / menempel serta sedikit menghujat atau mengetat pada bagian dagu, bibir & hidung dan berakhir dalam posisi penjangkaran.

5. Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring)

Menjangkarkan lengan penarik (anchoring) ialah: Gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.

Hal yang pantas diperhatikan, yaitu tempat penjangkaran tangan penarik tali pantas tetap tentu dan kokoh menempel di bawah dagu, dan harus memungkinkan terlihatnya bayangan saluran pada busar (string alignment).

referensi:
https://elfym.com/bantalan-panahan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Panahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar