Memanah adalah olahraga yang super dianjurkan per Nabi Muhammad SAW.
Terutama memanah disebutkan secara tegas bersama beserta berkuda &
berenang. Sebab itulah, berlatih memanah jadi sunnah Nabi SAW.
Disamping
itu, memanah sesungguhnya diartikan sebagai olahraga yang menarik,
menantang, sekaligus menggembirakan. Namun sangat disayangkan, sports
ini masih tergolong khusus bagi suku Indonesia. Tempat-tempat belajar
memanah untuk umum masih sedikit, & biaya untuk kursus-nya masih
tergolong sedikit.
Salah satu solusinya adalah kalian bantalan target panahan
bisa memahirkan sendiri dihalaman rumah, atau dilapangan dekat rumah.
Akan tetapi satu tumpuan utamanya adalah, tempat yang dijadikan
perlengkapan belajar haruslah aman & bukan tempat lalu-lalang oknum.
Untuk
sanggup memanah dengan baik, semestinya tidaklah sukar. Namun yang
menjadi tolakan utamanya diartikan sebagai ketenangan, toleransi, dan
ketelitian untuk langsung belajar. Dalam pemula seperti saya, jadi
minimal tersedia sembilan langkah agar member bisa memanah dengan baik.
Teknik memanah bagi pemula, menurut Damiri, pada dasarnya tersedia langkah, yakni:
1. Kelakuan Berdiri (stand)
Sikap
berdiri (stand), diartikan sebagai Sikap/posisi kaki pada dasar atau
zona. Sikap muncul yang baik ditandai per: (1) titik berat badan ditumpu
oleh ke-2 kaki/tungkai berdasar pada seimbang, (2) tubuh tegak, tidak
condong ke kepil atau kincit, ke sanding kanan ataupun ke samping kiri.
Terdapat empat macam kelakuan kaki di dalam panahan, ialah open stand,
square stand, close stand, dan oblique stand.
2. Memasang Ekor Panah (nocking)
Memasang
ekor anak tanda (nocking) diartikan sebagai: Gerakan menyelenggarakan
atau menyampaikan ekor panah ke tempat anak tanda (nocking point) pada
tali dan menyelenggarakan gandar (shaft) pada tumpuan anak busur (arrow
rest). Kemudian diikuti dengan mengikat jari-jari penarik pada saluran
dan rampung menarik tali. Memasang ekor panah dalam sports panahan siap
menjadi fatal apabila lengah penempatan indah terlalu bagi ataupun
terlalu bawah, oleh sebab itu perlu dalam memperhatikan tambah apakah
bujang panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busar ataukah belum.
3. Menjadikan Lengan Gandi (extend)
Menjadikan
lengan busur (extend) adalah: Gerakan menetapkan lengan penahan busur
(bow arm) selevel bahu & tangan penarik tali beres untuk menarik
tali.
Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu unsur penahan busur
rileks, saluran ditarik sama tiga jari yaitu jari telunjuk, ujung
tangan tengah & jari menawan. Tali ditempatkan atau kian tepatnya
diletakkan pada ruas-ruas jari mula-mula, dan tolakan busur tentang
telapak tangan penahan lung ditengah-tengah tutul V, yang dibentuk per
ibu ujung tangan dan jari telunjuk (lengan penahan busur),
4. Mempesona Tali Lung (drawing)
Memikat
tali busar (drawing) adalah: Gerakan memukau tali mencapai berbatas
menyentuh dagu, bibir dan atau jongor. Kemudian dilanjutkan dengan
menjangkarkan tangan penarik tali pada dagu. Ada tiga tahap gerakan
mempesona, yaitu pre-draw, primary habis dan secondary draw. Pre-draw
adalah trik tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan alas
pergelangan tangan telah dikunci. Primary-draw / tarikan superior adalah
gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai senur menyentuh / menempel
serta sedikit menghujat atau mengetat pada bagian dagu, bibir &
hidung dan berakhir dalam posisi penjangkaran.
5. Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring)
Menjangkarkan lengan penarik (anchoring) ialah: Gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.
Hal
yang pantas diperhatikan, yaitu tempat penjangkaran tangan penarik tali
pantas tetap tentu dan kokoh menempel di bawah dagu, dan harus
memungkinkan terlihatnya bayangan saluran pada busar (string alignment).
referensi:
https://elfym.com/bantalan-panahan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Panahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar