Pastry dimaksud dalam ayat ini adalah jenis puff dan danish pastry.
Keduanya adalah jenis adonan yang menghasilkan roti yang berlapis-lapis.
Lembaran-lembaran pada adonan pastry dihasilkan dari pencampuran adonan
dengan lemak lipat alias yang gaib disebut pastri margarin serta
dikenal lagi dengan madah korsvet.
Yang beda dari adonan pastry
tersebut, lemak lipat tidak dicampur ke pada adonan padahal dioleskan
tipis dan merata pada permukaan adonan. Kemudian adonan dilipat lalu
dtipiskan kembali. Proses melipat, melapisi korsvet bersama menipiskan
kocokan ini dikerjakan berulang-ulang oleh karena itu diperoleh adonan
akhir yang tampak seperti lembaran yang menyatu. Di dalam saat
pemanggangan dalam oven, lembaran dalam adonan hendak mengembang maka
itu hasil akhir kue terlihat banyak lapisan tipis yang menyatu.
Kue
yang terbuat dengan puff pastry hendak sangat rapuh. Sementara di
danish pastry hasil walhasil tetap berlapis-lapis, namun gak serenyah
puff pastry. Itu karena adukan danish diartikan sebagai perpaduan
luluhan roti & adonan puff.
Pengenalan Bakal:
Tepung
terihgu, untuk menciptakan adonan pastry dibutuhkan terigu dengan status
protein tinggi. Agar pengembangan adonan siap sempurna sehingga
dihasilkan lapisan berlembar-lembar
Sedap, yang digunakan adalah
pastri margarin (korsvet) atau mentega lipat untuk membuat
lapisan-lapisan pada luluhan. Sementara margarin/mentega diperlukan
dalam memberi aroma serta rasa lebih enak pada adonan. Perlu diingat,
pemakaian margarin/mentega hanya 10 persen daripada keseluruhan lemak
yang dibutuhkan dalam keterangan.
Air es, diperlukan dalam melarutkan tapung sehingga memerankan gumpalan adukan yang elastis.
Garam, dalam memberikan mengecap gurih di dalam adonan
Gula
pasir, menyampaikan rasa elegan serta warna kecokelatan dalam kue
tatkala dipanggang. Terus-menerus adonan danish, adonan puff tidak
memerlukan gula di dalam jumlah penuh.
Telur, agar kue roti lebih
gurih dan warnanya cerah. Gunakan kuning telurnya saja. Di samping
dicampur dalam luluhan, kuning telur juga gaib dioleksan di adonan kue
agar lebih mengkilap.
Trik Sukses Menghasilkan resep kue tradisional Pastry
Di
setiap selesai memperhalus adonan secara korsvet dan kemudian
melipatnya, simpan/istirahatkan adonan di lemari es sepanjang 10 menit
sebelum digilas kembali. Berikut untuk melepaskan kesempatan kocokan
bekerja baik
Gilas luluhan dengan kerimbunan minimal 1 cm.
Kocokan yang digilas terlalu sedikit akan menciptakan volume puff pastry
rendah. Di pinggir itu juga bisa membuahkan adonan pecah sehingg
korsvet menyembul keluar. Akibatnya kocokan tidak dapat berlembar.
Penggilasan adonan untuk terakhir kalinya harus dilakukan rata dan ke seluruh arah agar adonan punya ketebalan yang serupa
Potong
tipis saja semua bagisah bingkai adonan yang sudah digilas untuk
memunculkan jalur lembaran. Apabila bagian bingkai tidak dipotong, saat
dioven lembaran adonan tidak terlihat
Gunakan kerambit yang teliti untuk memotong lembaran luluhan agar gak merusak lapisan/lembaran adonan
Buah
adonan seefektif mungkin. Adonan pastry gak seperti kocokan kue polos
yang siap di uli kembali. Apabila diuli akan menghilangkan
lembaran/lapisan pada adukan
Rekatkan di setiap ujung/akhir tampang dengan dukungan putih telur agar saat dipanggang bagian yang terlipat tidak terbuka
Saat memoles secara telur, usahakan telur bukan menetes oleh karena itu menutupi lipitan lembaran kue
Untuk kocokan danish pastry, istirahatkan luluhan selama 30 menit supaya mengembang simpan
Panggang
di dalam oven dalam suhu semampai sekitar 200 derajat celcius sampai
terlatih kerangka pastry. Setelah itu turunkan temperatur pada 180
derajat celcius. Pengovenan beserta suhu menjulung akan membangun
memaksimalkan pembentukan lembaran-lembaran pada kue.
referensi:
http://www.resepkueku.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Kue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar