Minggu, 09 Oktober 2016

Keraton Yogyakarta: Istana Budaya serta Kepermaian Jawa

Keraton Yogyakarta (Jogja) / sering disebut dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terletak tatkala jantung teritori Daerah Penting Yogjakarta (DIY), Indonesia. Sebab tempatnya beruang di tengah-tengah Jogja, yang mana ketika dalam ambil garis lurus jurang Gunung Merapi dan Samudra Kidul, oleh sebab itu Keraton menjadi pusat mulai keduanya. Keraton atau Kraton Jogja merupakan kerajaan final dari semua kerajaan yang pernah independen di zona jawa. Begitu kerajaan hindu-budha berakhir dan kemudian di teruskan dengan negara islam baru di Gelojoh, lalu hidup kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan oleh Sultan Agung lalu berjalan serta muncul Keraton Jogja yang didirikan sambil Sultan Hamengku Bowono I. Hingga hari ini, keraton Jogja masih mencadangkan kebudayaan yang sangat mengagumkan.

Dalam perkembangannya, Keraton Jogja banyak menanggung masa mematok surut kepemimpinan dan berlangsung perpecahan. Yang paling terkenal adalah wasiat Giyanti saat tahun 1755, dimana kerajaan dibagi sebagai 2 (dua) yaitu daerah timur yang sekarang jadi keraton surakarta (solo - petualangan berikutnya ) & wilayah barat yang dikenal dengan dengan Keraton Jogjakarta. Akan tetapi, Keraton Jogja juga tidak sedikit menyimpan histori yang tidak bisa dilupakan begitu saja sebab bangsa Indonesia, termasuk pada perjuangan memikat dan merawat kemerdekaan Nusantara. Cukup besar untuk tatkala kaji & ditulis.

Pertunjukan Tari yang Keraton Jogja

Istana Jogja, sebagai wajah dari akal budi jawa bisa ditemukan saat Petualang merasuk ke di Keraton, menyerupai pergelaran tari-tari jawa tentang berbagai kaul (babad zona jawa, epic ramayana) yang dipentaskan sebab penari yang handal dan mampu menawan menarik tanda seperti terbawa suasana kudus yang sangat menghipnotis. Yang iringi talun gemelan http://www.wsrentaljogja.com/keraton-yogyakarta/ yang mengalun indah bercampur pada bait-bait jawa dilantunkan cantik oleh pesinden dan warangono Keraton Jogja. Selain tari, juga disajikan pentas wayang orang yang sangat memukau untuk tatkala lihat, wayang orang yang ada berbeda pada kebanyakan sebab gerakannya kental mirip pada gerakan ballet. Pementasan tandak jawa mereka dilakukan yang tempat terkuak mirip secara pendopo Keraton, jadi musafir bebas lowong menyaksikan atas berbagai segi. Kesempurnaan mulai sebuah akal budi jawa, tarian yang cantik layak utk dilihat.

Taman Istana Keraton Jogja

Melihat sudut Keraton yang lain laksana Kedhaton, dimana kedhaton ini merupakan tempat bertemunya Raja dengan segenap pemangku Keraton. Dengan tanda bangunan joglo yang menawan dengan beberapa ornamen ala jawa arab yang menghiasi di di setiap tembok dan pilar, juga berbagai orang tanaman rombok menambah suasana sakral jawa lebih sejuk dan mempesona. Pilar-pilar yang berjajar sedemikian rupa menambah gagah & kuatnya Keraton Jogja waktu itu. Kaum bangunan tekun juga mengandam setiap sudut komplek Kedhaton Keraton Jogja. Ada yang menarik dikomplek Kedhaton tersebut, ketika Pengunjung masuk pintu area Karaton maka akan selalu selaras dengan sekitar penjaga (pekerja khusus) Keraton atau yang biasa dalam sebut menggunakan Abdi Dalem.

Abdi dalam dan wisatawan



Didalam Keraton juga disajikan berbagai pikiran jawa yang indah diantaranya batik yang merupakan warisan budaya jawa yang sudah diakui mengacu pada internasional. Kira-kira lukisan, pisau, foto sultan-sultan jawa, kisah raja jawa, dan bervariasi hasil akal budi jawa. Ketika masuk di rumah menggambar, disana dilarang untuk memotret. Karena segenap motif menulis disana ialah ciri Keraton Jogja yang merupakan logo dari keratan jawa yang hanya mampu dicetak & dipakai yang lingkungan palis saja. Beragam motif membatik istana super menarik benar2, desain yang khas serta berbeda pada kebanyakan menggambar.

referensi:
http://www.wsrentaljogja.com/keraton-yogyakarta/
https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar