Kamis, 18 Agustus 2016

Trik Menggunakan Alat Ukur Moisture Content dalam Kayu

Moisture content dipakai sebagai korps ukuran dalam menentukan tipikal kekeringan tiang sebelum diproses untuk produksi furniture. Tolok ukur Moisture Content (MC) yang baik utk furniture didefinisikan sebagai antara 8-12%, ini meski berarti volume air dalam kayu diartikan sebagai 12% atas total volume kayu tersebut.

Kayu terkumpul dari beberapa material natural. Lalu sungguh ukuran 8%, 10% atau 20% tersebut didapatkan?

Siap berapa macam alat sukat Moisture Content (MC) kusen?

Sebuah tumpuan mutlak satu pabrik furniture kayu mempunyai alat ukur Moisture Content (MC ) pada sekujur unit produksinya. Paling penting tersedia dalam departemen Kiln Dry (KD) dan lapangan penyimpanan kayu gergajian. Tetapi harus selamanya diperhatikan jika walaupun kusen sudah 'kering' dikeluarkan daripada ruang Kiln Dry (KD) dan Moisture Content-nya beruang pada status 8-12%, masih ada probabilitas Moisture Content-nya akan menyesar sesuai beserta keadaan udara dan kelembaban udara luar di sekitarnya.

Indonesia sederajat negara tropis dengan kelembaban udara 75-90% berpotensi besar dalam masalah perubahan Moisture Content yang ada di dalam kayu melalui pengaruh udara luar, bahkan pada waktu sementara hujan.

Utk itu member perlu mengetahui beberapa jenis alat sukat Moisture Content (MC) yang biasa diterapkan di kilang furniture berikut ini:

1. Moisture Content (MC ) Tusuk

Jenis pesawat ukur Moisture Content (MC) tusuk setara dengan paham fisiknya yang besar dan berat. Ada jarum gede dengan rantai yang menghubungkannya ke pesawat ukur internet online ataupun mendekati. Alat yang ada baik alat ukur utk mengukur kayu gergajian yang tebal secara kekuatan tusuknya yang kian dalam. Meskipun akan menjerumuskan bekas tusukan, ini hendak hilang saat proses produksi. Cocok bagi area Kiln Dry & ruang penyimpanan kayu polos. Diperlukan amat sedikit 2 buah bagi pabrik skala menengah (15-25 container atau bulan).

2. Moisture Content (MC ) Jarum



Berukuran lebih kecil dari instrumen ukur Moisture Content (MC) tusuk saat area Kiln Dry. Cantik sekali untuk digunakan yang ruang segi, perakitan (assembling), dan finishing. Alat species ini hendak meninggalkan tempat lubang mungil yang sedang bisa ditutup pada waktu prosedur finishing. Apabila ingin dipakai pada mandala finishing sepatutnya lakukan ratifikasi pada bagian bawah produk alias bagian yang tersembunyi. Perangkat pembacanya mampu berupa internet online atau menyerupai. Penting untuk diperhatikan saat jenis itu adalah unit jarum kudu senantiasa berpunya pada prestise searah fiber serabut kayu.

3. Moisture Content (MC ) Tempel

Lazimnya orang sedang meragukan ketepatan alat sukat Moisture Content (MC) spesies tempel olehkarena itu dalam pikiran awam aliran, alat berikut hanya menurunkan figur timbangan Moisture Content (MC) di permukaan kusen.



Perlu terlihat bahwa Moisture Content (MC) jenis tempel yang baik seharusnya punya beberapa tingkat pengukuran tergantung jenis gawang atau kekejaman (density) tiang yang diukur. Dengan memilikinya fitur itu kita siap menyesuaikan pengukuran dengan spesies kayu. Pengelompokan skala pengukuran akan merubah kekuatan menuturkan alat ukur Moisture Content (MC) jenis tempel. Kian keras tiang, kekuatan signal lebih luas sehingga wujud yang dihasilkan lebih sah.

referensi:
http://www.indonetwork.co.id/alat-tes-dan-pengukuran
https://id.wikipedia.org/wiki/Alat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar